"Hai #TemanPemilih Rabu 24 Juni 2020, KPU memulai tahapan pembentukan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) #Pemilihan2020," tulis KPU pada akun Twitter resminya, Jakarta, Selasa.
Proses rekrutmen dan pelaksanaan tugas PPDP tersebut nantinya tetap memperhatikan standar dan prosedur protokol kesehatan COVID-19.
Baca juga: Mahfud MD ingatkan kerawanan penyalahgunaan masker di Pilkada 2020
Ketua KPU Arief Budiman mengatakan ada sekitar 300 ribu orang yang akan terlibat dalam proses pemutakhiran data pemilih yang akan mulai digelar pada 15 Juli 2020 mendatang.
Menurut dia, KPU daerah memiliki waktu yang cukup untuk melakukan pengadaan barang pelindung diri sesuai standar protokol kesehatan sebelum tahapan dimulai, sehingga ketika pemutakhiran semua petugas dapat menggelarnya dengan protokol COVID-19.
"Untuk pemutakhiran data pemilih melibatkan jumlah orang yang cukup banyak, APD-nya (alat pelindung diri) juga cukup banyak karena melibatkan PPDP yang jumlahnya berbasis TPS, jadi kalau ada TPS 300 ribu lebih maka yang terlibat sekurang-kurangnya juga 300 ribu," katanya.
Baca juga: Amankan Pilkada 2020 Polri bakal kerahkan 2/3 dari total anggota
Dia berharap upaya koordinasi yang dilakukan di tingkat pusat dalam merealisasikan pilkada tepat waktu dan sesuai protokol kesehatan juga ditindaklanjuti oleh KPU daerah dan jajaran pemerintahan daerah.
"Komunikasi bisa berlangsung cepat KPU, Bawaslu, pemerintah daerah dan kepolisian, mudah-mudahan tahapan berjalan dengan baik dan bisa kita jalankan sesuai jadwal yang sudah disusun dan pelaksanaannya bisa terpenuhi sebagaimana syarat protokol kesehatan yang sudah diatur," ujarnya.
Baca juga: Pengamat sebut pilkada di tengah pandemi untungkan oligarki politik
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2020