Garut, (ANTARA News) - Bencana tanah longsor dan banjir lumpur di kampung Limus Tilu Rt.05/03 desa Cihudian kecamatan Singajaya Garut, Kamis, menelan empat korban penduduk setempat dua diantaranya tewas terkubur tanah.

Dua korban tewas masing-masing Raim(78) dan anaknya Caca(25), sedangkan korban luka berat istri almarhum Raim Ny. Rumaenah(60) serta anak sulungnya Adah(30), akibat rumah permanen mereka berukuran 42 m2 tergerus tanah longsor dan banjir lumpur tersebut sejak pagi tadi, kata camat setempat, Asep Rahmat Solihin.

Bahkan Ny. Rumaenah terpaksa di rujuk dari Puskesmas setempat ke RSU dr Slamet Garut, akibat mengalami luka berat dan nyaris seluruh kulit pada tubuhnya terkelupas tergulung tanah longsor bersama puing bangunan rumahnya, ungkap camat.

Peristiwa pada awal musim penghujan yang turun semalam suntuk itu, juga menghancurkan sebagian bangunan lima rumah penduduk lainnya di kampung Sindangsari desa Sukawargi Singajaya, sehingga mereka terpaksa dievakuasi ke lokasi yang dianggap aman.

Lokasi kejadiannya masing-masing berjarak 5 km dari kantor kecamatan, atau 65 km arah selatan dari pusat kota Garut, yang sebelumnya telah direkomendasikan oleh Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) sebagai kawasan rawan bencana karena kondisi topografi tanahnya sangat labil, katanya.(*)



 

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009