Gunung Kidul (ANTARA) - Kawanan monyet ekor panjang merusak ladang tanaman kacang tanah dan ketela milik petani di kawasan pesisir selatan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, beberapa hari terakhir ini.
Keamanan Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Daldiyo di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan enam tahun terakhir ini, kawanan monyet selalu merusak tanaman di ladang petani.
"Setiap harinya, ada puluhan kawasan monyet ekor kera panjang yang merusak tanaman milik petani. Saat ini, petani pesisir memasuki panen kacang tanah dan ketela," kata Daldiyo.
Baca juga: BKSDA usulkan pengurangan populasi monyet ekor panjang di Gunung Kidul
Ia mengatakan kawanan monyet ekor panjang ini biasanya datang secara bergerombol sebanyak 50-an ekor. Menurutnya, banyaknya monyet yang merusak tanaman milik petani, karena pepohonan yang ada di sisi utara Pantai Baron ditebangi untuk keperluan pengembangan pariwisata dan pembangunan infrastruktur pendukung lainnya.
Dampak kerusakan habit monyet ekor panjang ini, kemudian mencari makan di kawasan sebelah timur yang terdapat banyak makanan. Kebetulan, saat ini petani di kawasan pesisir memasuki panen kacang tanah dan ketela.
"Kami sudah melaporkan konflik antara monyet dan manusia ini, kepada BKSDA Yogyakarta dan Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunung Kidul. Namun hingga saat ini belum ada tindakan yang berarti dari pihak terkait," katanya.
Baca juga: Pelestari satwa Gunung Kidul sediakan minum untuk monyet ekor panjang
Daldiyo mengaku petani dan warga tidak berani membunuh atau melukai kawanan monyet itu. Biasanya mereka hanya ditakut-takuti menggunakan mercon atau teriakan. Warga yang memiliki ladang tidak luas biasanya memasang jaring pengaman, dan untuk yang luas hanya diusir secara manual.
"Kerugian cukup banyak, karena serangan hampir merata di kawasan Desa Kemadang. Untuk itu, kami berharap tindak lanjut dari dinas terkait untuk menyelesaikan permasalahan ini," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunung Kidul Bambang Wisnu Broto meminta petani memasang jaring dan menunggui ladang. Namun demikian pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengurangi konflik dengan manusia.
"Beberapa tahun lalu, kami sudah menanam pohon buah di beberapa titik agar monyet tidak turun. Ke depan, kami akan menggiatkan kembali melakukan gerakan penanam tanaman buah di kawasan pesisir untuk menekan adanya serangan monyet ekor panjang," katanya.
Baca juga: BKSDA Kalteng lepasliarkan monyet ekor panjang di Pararawen
Baca juga: Kawanan monyet liar masuk ke permukiman warga Lembang, Bandung Barat
Baca juga: BKSDA wilayah Madiun amankan empat kera ekor panjang
Pewarta: Sutarmi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020