Pekanbaru (ANTARA News) - Ketua umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie akan mengumumkan susunan kepengurusan DPP Partai Golkar pada Kamis malam sebelum penutupan Munas ke-8 Partai Golkar di Kabupaten Kampar, Riau.

"Insya Allah, Kamis malam, saya umumkan (pengurus harian DPP Partai Golkar). Kamis pagi ini saya akan memimpin rapat tim formatur," kata Aburizal Bakrie dalam konferensi pers di arena munas, Kamis subuh, usai secara resmi terpilih sebagai ketua umum partai ini.

Ical mengemukakan, selain akan mengisi komposisi kepengurusan DPP Golkar dari unsur tim suksesnya, pihaknya akan merangkul komponen pendukung kandidat lainnya.

"Saya akan ajak pendukung Pak Surya, Pak Yuddy dan Mas Tommy dalam kepengurusan," katanya.

Ical mengemukakan, kemenangannya meraih posisi puncak kepemimpinan di Partai Golkar karena tim yang dipimpinnya memang solid dan bekerja keras. Hal itu juga atas bantuan mantan Ketua DPR Agung Laksono dan Akbar Tandjung.

Agung dan Akbar dinilai ikut bekerja keras mengorganisasi tim untuk menggolkan dirinya menjadi ketua umum partai. Dalam keterangan pers pertama ini, Ical juga didampingi Agung dan Akbar serta Gubernur Riau Rusli Zainal.

Ical mengungguli kandidat lainnya dalam pemilihan ketua umum DPP Partai Golkar melalui mekanisme pemungutan suara. Dari 536 suara suara DPD I, DPD II dan Ormas pendiri dan Ormas yang didirikan Golkar, Ical memperoleh 296 suara.

Lawan terberatnya, Surya Paloh, mengumpulkan 240 suara. Dua kandidat, yaitu Yuddy Chrisnandi dan Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) tidak memperoleh suara.

Pemilihan ketua umum ini merupakan puncak munas Partai Golkar yang berlangsung sejak Minggu (4/10) dan akan ditutup pada Kamis malam.

Partai Demokrat pada Rabu malam telah menyatakan sikapnya melalui Ketua DFPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum.

Anas mengatakan, Partai Demokrat menghargai hasil Munas ke-8 Partai Golkar di Pekanbaru, Riau dan apapun hasil munas tersebut, Partai Demokrat menganggap Golkar sebagai mitra membangun demokrasi.

"Golkar mau kemana? Itu adalah wilayah otoritas politik internal Golkar. Apakah memilih jalan oposisi atau menjadi bagian dari pemerintahan. Itu adalah pilihan absah setiap partai, termasuk Golkar," katanya.

Partai Demokrat, kata Anas, memandang semua partai sebagai mitra (partner) membangun demokrasi, memajukan bangsa dan mennggikan martabat rakyat.

"Karena itu, kami lebih suka bersahabat dan bekerja sama. Bahkan terhadap oposisi pun, tidak memandang sebagai musuh. Musuh dan permusuhan tidak kita hajatkan dalam membangun Indonesia," kata Anas. (*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009