Menteri PUPR mengajak dan mengundang kontraktor dan investor Turki untuk berpartisipasi dan berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, selain mengundang untuk berinvestasi pada proyek infrastruktur, juga mengajak para pebisnis, kontraktor dan investor Turki untuk mencicipi kuliner nusantara ketika mereka mengunjungi Indonesia.

"(Kami) mengundang Anda ke Indonesia, bukan hanya (berkunjung) namun juga menikmati kuliner Indonesia khususnya kepada Menteri Perdagangan Turki Ruhsar Pekcan Anda dianjurkan berkunjung ke Indonesia untuk mencoba kuliner sate dan kuliner-kuliner Indonesia lainnya," ujar Menteri Basuki dalam pertemuan daring Forum Bisnis Konstruksi Indonesia-Turki di Jakarta, Selasa.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri PUPR mengajak dan mengundang kontraktor dan investor Turki untuk berpartisipasi dan berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.

"Sebagaimana arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo kepada para menterinya untuk melakukan relaksasi dan kelonggaran regulasi-regulasi dalam rangka mengundang investasi, khususnya investasi dari luar negeri," kata Menteri Basuki.

Dalam pertemuan tersebut, Menteri Basuki memaparkan sejumlah peluang investasi dalam proyek infrastruktur di Indonesia kepada para pebisnis, kontraktor dan investor Turki secara daring.

Peluang-peluang tersebut, antara lain proyek sistem penyediaan air minum (SPAM) Karian Serpong dengan nilai investasi Rp2,21 triliun, kemudian proyek jalan tol Gedebage - Tasikmalaya - Cilacap dengan nilai investasi Rp53,6 triliun, proyek jembatan Batam-Bintan dengan nilai investasi Rp8,78 triliun, bendungan Pasir Kopo dengan nilai investasi Rp1,3 triliun.

Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono semula dijadwalkan berkunjung ke Turki pada April 2020. Namun karena wabah Covid-19, rencana kunjungan tersebut ditunda. Dengan membaiknya situasi di Indonesia dan normalisasi di Turki mulai 1 Juni 2020, KBRI Ankara memprakarsai untuk merealisasikan kunjungan bilateral tersebut secara virtual pada Rabu (23/6).

Perusahaan-perusahaan konstruksi Turki memiliki reputasi internasional. Dari nilai dan jumlah proyek konstruksi yang dikerjakan di luar negeri, perusahaan konstruksi Turki adalah yang terbesar kedua di dunia setelah China.

Sebanyak 15 perusahaan Turki masuk dalam TOP ENR 250 Global Contractor 2019. Sejak awal tahun 1990-an, perusahaan-perusahaan Turki dipercaya menggarap proyek-proyek di Rusia, negara-negara eks Uni Soviet, negara-negara Teluk, Timur Tengah, Afrika, Amerika dan Eropa. Sejauh ini perusahaan-perusahaan Turki telah menggarap proyek konstruksi di 126 negara senilai 395 miliar dolar AS.

Namun demikian, belum pernah ada perusahaan Turki yang berinvestasi atau mengerjakan proyek konstruksi atau infrastruktur di Indonesia.

Baca juga: Menteri Basuki tawarkan proyek bendungan kepada investor Turki
Baca juga: Menteri PUPR ajak investor Turki berpartisipasi di Tol Trans-Sumatera

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020