Iya kita masih usulkan (menyebar CFD di delapan kecamatan) itu

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Pusat mengusulkan menyebar kegiatan Car Free Day (CFD) atau Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) ke delapan kecamatan di wilayah itu untuk mencegah kerumunan orang di Jalan Sudirman hingga MH Thamrin.

"Iya kita masih usulkan (menyebar CFD di delapan kecamatan) itu ke Dinas Perhubungan DKI Jakarta," kata Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Meghantara saat dihubungi, di Jakarta, Selasa.

Usulan itu dibahas dalam Rapat Pimpinan Wali Kota Jakarta Pusat mengingat pada CFD pertama di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi pada Minggu (21/6) ternyata menghasilkan kerumunan yang ramai.

Nantinya usulan tersebut akan diteruskan oleh Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat kepada Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

"Ini sudah disampaikan tadi lewat Sudin Perhubungan. Nantinya akan dibahas teman-teman di Dinas Perhubungan DKI, memungkinkan atau tidak," kata Bayu.

Baca juga: Gugus Tugas: CFD di Jakarta tak disiplin terapkan protokol kesehatan

Usulan delapan titik kecamatan untuk wilayah Jakarta Pusat sebagai lokasi HBKB adalah sebagai berikut:

Kecamatan Gambir di Jalan Suryopranoto; Kecamatan Sawah Besar di Jalan Mangga Dua Abdad;
Kecamatan Senen di Jalan Paseban Raya;
Kecamatan Kemayoran di Jalan Benyamin Sueb,
Kecamatan Cempaka Putih di Jalan Pramuka Sari;
Kecamatan Menteng di Jalan Amir Hamzah;
Kecamatan Johar Baru di Jalan Percetakan Negara II;
Terakhir Kecamatan Tanah Abang di Jalan Danau Tondano.

Bayu mengingatkan jika HBKB kembali dilangsungkan, masyarakat harus tetap menjaga protokol kesehatan agar tetap terhindar dari COVID-19.

"Kedisplinan masyarakat menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam evaluasi kita, jadi jangan lupa tetap ikuti aturan protokol kesehatan," kata Bayu.

Baca juga: Warga Jakarta antusias ikuti Hari Bebas Kendaraan Bermotor

Sebelumnya, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 menyoroti pelaksanaan kegiatan hari bebas kendaraan bermotor atau car free day (CFD) di DKI Jakarta yang banyak diikuti oleh masyarakat dan tidak menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin.

"Hari ini kami melakukan pemantauan di beberapa tempat seperti area car free day di Jakarta, masih kita lihat beberapa masyarakat lupa bahwa jaga jarak itu penting," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto saat menyampaikan perkembangan terkini kasus COVID-19 di Graha BNPB yang dipantau melalui kanal YouTube di Jakarta, Minggu (21/6).

Yurianto mengingatkan secara tegas bahwa pelaksanaan protokol kesehatan secara ketat tidak bisa dipisahkan atau dilakukan sepotong-sepotong.

Dia menekankan bahwa tindakan menjaga jarak fisik untuk mencegah terkena percikan dari mulut atau hidung sangat penting untuk dilakukan dalam upaya pencegahan penularan virus COVID-19.

Baca juga: Ada pemisahan jalur saat CFD Jakarta, Minggu

"Ini kami mohon jadi evaluasi kita bersama, menjaga jarak adalah sesuatu yang mutlak kita laksanakan," tegas Yurianto.

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020