Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainoel Abidin Banda Aceh dr Azharuddin di Banda Aceh Selasa membenarkan penambahan satu kasus COVID-19, dan diisolasi di rumah sakit setempat.
Baca juga: Balitbangkes Aceh sebut belum bisa tes usap portabel di perbatasan
"Iya benar ada penambahan satu kasus (COVID-19)," kata dr Azharuddin.
Dia menjelaskan pasien ke-50 di daerah Tanah Rencong tersebut laki-laki berinisial RI berumur 39 tahun, warga Kecamatan Jaya Baru, Kota Banda Aceh.
Baca juga: Pemkab Aceh Barat susun peraturan bupati jasa rapid test COVID-19
Menurutnya, RI terdeteksi terpapar COVID-19 bermula dari tes cepat (rapid test) massal yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Banda Aceh di beberapa lokasi. Dan hasilnya RI menunjukkan reaktif.
Selanjutnya, petugas medis di RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh mengambil sampel usap (swab) hidung dan tenggorokan RI untuk diperiksa dengan metode polymerase chain reaction (PCR), sehingga hasilnya positif virus corona.
Baca juga: Pemkab Aceh Besar perketat kembali protokol kesehatan cegah COVID-19
"Hasilnya keluar Senin (22/6) sore dan ternyata RI positif COVID-19," katanya menjelaskan.
Dia menyebutkan RI tidak ada kaitannya dengan keluarga Suk 63 tahun, pasien COVID-19 yang meninggal dunia, namun juga telah menularkan virus corona ke sejumlah anggota keluarganya dan petugas medis.
Seperti diketahui, Suk merupakan pasien asal Brandan Barat Provinsi Sumatera Utara yang berkunjung ke rumah anaknya di Kabupaten Aceh Besar, namun terkonfirmasi positif terpapar COVID-19.
"Belum jelas (RI) kelompok mana, mungkin tidak terkait dengan pasien sebelumnya," kata Azharuddin.
Pihak RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh akan merawat RI hingga negatif dan Dinas Kesehatan Aceh, kata dia, juga akan melakukan pelacakan terhadap kontak jarak dekat RI selama beraktivitas.
Pewarta: Khalis Surry
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020