Hari ini, 30 orang dari berbagai kalangan yang pernah kontak erat dengan pasien COVID-19 tersebut diambil swabnya
Tanjungpinang (ANTARA) - Puluhan orang yang melakukan kontak erat dengan pasien COVID-19 di Tanjunguban, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) berdasarkan hasil penelusuran tim kesehatan melakukan karantina mandiri.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kepr, dr Tjetjep Yudiana, di Tanjungpinang, Selasa, mengatakan, tim medis mengambil swab dari seluruh orang yang melakukan kontak erat dengan empat pasien COVID-19 di Bintan untuk diperiksa dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR).
Hari ini, kata dia 30 orang dari berbagai kalangan yang pernah kontak erat dengan pasien COVID-19 tersebut diambil swabnya. Proses pengambilan swab dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah di Tanjunguban, Bintan.
"Ada dari pihak keluarga, jamaah masjid dan lainnya," kata Tjetjep.
Ia menyatakan pemutusan rantai penularan COVID-19 di Bintan tergantung hasil penelusuran tenaga medis terhadap orang-orang yang pernah kontak erat dengan keempat pasien tersebut.
Namun juga dibutuhkan kepedulian dan kejujuran masyarakat untuk aktif melaporkan dirinya kepada petugas medis apabila merasa pernah kontak erat dengan pasien tersebut.
Data dari hasil penelusuran sangat dibutuhkan bagi tim medis untuk mengambil tindakan medis, seperti pemantauan terhadap orang yang berstatus sebagai orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang tanpa gejala (OTG).
"Kami berharap Bintan yang sempat ditetapkan sebagai Zona Hijau, kembali meraih status itu," kata Tjetjep Yudiana.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bintan Gama AF Isnaeni, menyatakan jumlah pasien COVID-19 terus bertambah setelah salah seorang karyawan Pertamina terdeteksi mengidap virus itu.
EL (38), karyawan Pertamina di Tanjunguban tidak hanya menularkan COVID-19 kepada istrinya, melainkan juga kepada satu dari tiga anaknya yang berusia 9 tahun.
"Hasil pemeriksaan swab dengan metode PCR terhadap salah satu anak dari EL, positif COVID-19," katanya.
Gamal mengemukakan total jumlah pasien COVID-19 di Bintan sebanyak delapan orang, terdiri atas satu orang dirawat dan empat orang dikarantina di RSUP Kepri, dua pasien sudah sembuh, dan satu orang pasien meninggal dunia.
Ia mengatakan empat pasien positif COVID-19 di Bintan yang baru berstatus sebagai orang tanpa gejala (OTG). Selain EL, istri dan seorang anaknya, pasien lainnya yakni R, seorang pelaut yang berasal dari Palembang. R terpaksa menunda keberangkatannya ke Singapura karena harus menjalani karantina di RSUP Kepri.
"Saya berharap tidak terjadi transmisi lokal," katanya.
Gama mengimbau masyarakat untuk melaksanakan aktivitas dengan mematuhi protokol kesehatan seperti menggunakan masker, jaga jarak fisik dan rajin-rajin mencuci tangan.
Baca juga: Karyawan Pertamina terinfeksi, positif COVID-19 di Bintan naik delapan
Baca juga: Kabupaten Bintan masuk zona merah COVID-19
Baca juga: Pemkab Bintan surati Kemenkumham agar wisman Singapura diizinkan masuk
Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020