Saya tegaskan bahwa kerja sama ini tidak hanya semata untuk Kementerian Perhubungan namun untuk pemerintah secara keseluruhan

Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan menjajaki kerja sama pemanfaatan (KSP) Terminal Sukabumi, Jawa Barat, yang akan dibangun Sukabumi City Hub yakni pembangunan fasilitas modern dengan hadirnya mall dan hotel yang terintegrasi Terminal Ahmad Sanusi.

“Saya memandang pentingnya proyek Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha (KPBU) yang pertama kali di Sukabumi ini. Pemerintah saat ini tengah mendorong beberapa skema dengan proyek kerjasama seperti ini. Melalui kerjasama ini diharapkan pihak swasta dapat masuk dan pemerintah dapat pembiayaan sekaligus dapat keuntungan dari kerjasama ini. Saya tegaskan bahwa kerja sama ini tidak hanya semata untuk Kementerian Perhubungan namun untuk pemerintah secara keseluruhan,” jelas Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiadi dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Ia menilai bahwa dalam proses penilaian ini, peran dari Kementerian Keuangan sangat besar, terlebih berkaca dari proyek kerja sama sebelumnya di Terminal Tirtonadi di Solo, Jawa Tengah.

“Menurut saya yang berperan besar dalam proses ini adalah Kementerian Keuangan. Belajar dari pengalaman yang di Solo beberapa kali, namun ternyata angkanya tidak sesuai dengan kemampuan calon investornya. Sebelumnya kita telah melalui proses lelang sebanyak dua kali, penawarannya ada namun gagal. Semoga hal tersebut tidak terjadi di Sukabumi dan kerjasama ini dapat terlaksana dengan baik,” katanya.

Dirjen Budi menjelaskan bahwa dengan hadirnya Terminal Sukabumi yang dibangun dengan konsep “city hub” ini maka dapat menambah nilai dan fungsi terminal bagi masyarakat Sukabumi.

“Saya berharap peran serta dari Kemenkeu, yang perlu kita ingat adalah pemasukan pemerintah adalah peningkatan pelayanan pemerintah terhadap masyarakat melalui kehadiran terminal. Kalau ini berhasil, maka akan kita ingat bahwa ini pertama kali revolusi terhadap pembangunan fisik terminal yang tidak mengandalkan APBN,” ujarnya.

Pemilihan Terminal Ahmad Sanusi Sukabumi ini didasari beberapa alasan yakni Kota Sukabumi dipandang sebagai pusat pertumbuhan bagian Selatan tengah wilayah Jawa Barat.

Terminal Ahmad Sanusi juga merupakan Terminal Tipe A yang melayani perjalanan hingga lintas Pulau Sumatera.

Selain itu Kota Sukabumi memiliki sektor pariwisata sebagai sektor andalan perekonomian Kota Sukabumi, sehingga perlu dukungan sarana dan prasarana yang menunjang.

“Harapan kami tentu berdasarkan makna pelayanan kepada masyarakat, dengan adanya terminal ini dapat menambah kenyamanan terhadap pelayanan kami. Kalau kita lihat di Eropa, atau negara tetangga Malaysia dan Singapura maka konsep terminal ‘mixed use’ dengan hub khusus. Dengan demikian harapan kami dapat di back up sepenuhnya oleh Kemenkeu, meski demikian saya pahami Kemenkeu punya penghitungan sendiri. Kami juga siap untuk diajak berdiskusi selama di lapangan,” katanya.

Lebih lanjut lagi, Ia memahami bahwa dalam proses kerjasama ini, terminal berbeda dengan proyek infrastruktur lainnya, terlebih pelayanan di terminal adalah untuk masyarakat ekonomi ke bawah.

“Dengan rencana yang kita bangun semoga dapat membangun atmosfer terminal yang betul-betul baik, nyaman, dan membanggakan masyarakat Sukabumi. Setelah di Sukabumi akan dikerjakan nanti dengan skema serupa di Pekalongan dan Serang. Sebelum ada penilaian, saya harap ada pendalaman terhadap bagaimana terminal itu ada dan memberikan manfaat bagi masyarakat. Mudah-mudahan ini dapat memotivasi untuk kepentingan bangsa kita dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat,” ujar dia.

Baca juga: Ratusan penumpang tujuan Kalideres tertahan di Terminal Sukabumi
Baca juga: Lahan bekas terminal bus di Sukabumi akan dijadikan hutan kota

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020