“Teknologi pembasahan sudah kita lakukan, hanya ini harus konsisten kita lakukan,”...

Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo meminta jajaran kementerian dan lembaga terkait untuk memastikan keberlanjutan atau konsistensi dalam menata ekosistem gambut, guna mencegah terjadinya kebakaran lahan.

“Penataan ekosistem gambut dilakukan secara konsisten. Saya kira Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Badan Restorasi Gambut (BRG), dan Kementerian PUPR terus menjaga agar tinggi muka air tanah terus dijaga agar gambut tetap basah,” kata Presiden Jokowi dalam rapat terbatas “Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan” di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa.

Presiden juga meminta penataan sekat kanal dan ratusan embung (kolam) di lahan gambut untuk menjaga kebasahan lahan. Adanya kanal dan embung juga ditujukan untuk menjaga ketersediaan air di sekitar lahan gambut, jika terjadi kebakaran.

Selain itu pembasahan lahan gambut juga diupayakan dengan pembangunan sumur bor.

“Teknologi pembasahan lain sudah kita lakukan hanya ini harus konsisten kita lakukan,” ujar dia.

Kepala Negara mengingatkan pada Agustus 2020, musim kemarau akan melanda sebagian besar wilayah zona musim Indonesia.

Dia merinci bahwa sebanyak 17 persen wilayah Indonesia sudah mengalami kemarau pada April 2020, kemudian 38 persen wilayah lainnya di Mei 2020, dan 27 persen wilayah lainnya di Juni 2020.

“Dan kemarau di sebagian besar daerah zona ini akan terjadi di bulan Agustus. Kita masih memiliki persiapan pendek satu bulan sejak sekarang,” ujar Presiden.

Baca juga: Kementan sebut pemanfaatan lahan rawa di Kalteng butuh Rp2,55 triliun
Baca juga: Balitbangtan lakukan pemutakhiran peta lahan gambut
Baca juga: Verifikasi 15.525 infrastruktur pembasahan gambut rampung

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020