Gorontalo (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Gorontalo menyatakan bahwa Gorontalo merupakan salah satu daerah yang paling rawan terjadi gempa bumi.
"Dari data yang ada pada kami, hampir setiap hari terjadi gempa dalam sebulan terakhir," kata pengamat geologi BMKG, Hasan Arif, Rabu.
Meski demikian, gempa tersebut jarang dirasakan oleh warga Gorontalo karena rata-rata berkekuatan di bawah 5 Skala Richter (SR).
Gempa paling besar yang terjadi dalam selama September hingga Oktober, adalah yang terjadi pada 4 Oktober 2009 dengan kekuatan 5,3 SR.
Dari hasil pengamatan, sebagian besar gempa tersebut pusatnya berada di sekitar perairan Teluk Tomini dan wilayah Barat Daya Gorontalo.
Ia menjelaskan, besarnya guncangan gempa yang terasa ditentukan oleh besarnya magnitude dan kedalaman pusat gempa yang terjadi.
"Kadang kekuatan gempanya besar, tapi kedalamannya jauh biasanya guncangan tidak terasa, demikian juga sebaliknya," ujarnya.
Menurut dia, lempeng yang paling berpengaruh di wilayah Gorontalo dan sekitarnya adalah lempeng Pasifik.
Sementara lempeng Indoaustralia hanya memiliki pengaruh kecil terhadap seluruh gempa yang terjadi di daerah tersebut.
Karena merupakan wilayah rawan gempa, kata dia, maka Gorontalo menjadi salah satu dari enam Provinsi yang akan dipasang alat peringatan tsunami.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009