Ankara (ANTARA News/Reters) - Parlemen Turki Selasa memperpanjang selama satu tahun mandat yang membolehkan militernya untuk menyerang pemberontak separatis Kurdi yang bermarkas di Irak utara.

Langkah antisipasi secara luas itu bertepatan dengan upaya pemerintah Turki untuk mendorong hak-hak minoritas Kurdi Turki guna membantu mengakhiri konflik bersenjata yang sudah berlangsung 25 tahun itu.

Jer-jet tempur Turki telah melakukan serangkaian serangan terhadap sasaran-sasaran Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di Irak utara yang berdekatan sejak Oktober 2007, dan pada Februari 2008 militer mengirim pasukan darat di perbatasan untuk memerangi kelompok yang dinyatakan tidak sah itu.

Operasi itu, didukung oleh intelijen AS, telah dipuji karena memperlemah PKK, yang menggunakan markasnya di Irak utara untuk melancarkan serangan di Turki, sebagai bagian dari kampanye untuk mendapatkan wilayah otonomi Kurdi di Turki tenggara.

Perdana Menteri Tayyip Erdogan mengatakan, ia ingin membicarakan keluhan Kurdi yang telah berusia satu dasawarsa itu dengan mendorong hak-hak Kurdi dan mengakhiri konflik itu dengan PKK yang telah menewaskan sekitar 40.000 orang sejak 1984 dan membebani biaya pada negara miliaran dolar.

Ada beberapa kekhawatiran bahwa perpanjanagn mandat itu akan mengganggu proses tersebut, tapi Menlu Ahmed Davutoqin menyatakan pada parlemen sebelum perstujuan itu, pemerintah telah memutuskan untuk mendesak maju prosen pembaruan tersebut.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009