Melbourne (ANTARA News) - Aksi penggalangan dana kemanusiaan bagi para korban gempa di Sumatera Barat (Sumbar) terus berlangsung di Australia. Bahkan masyarakat bersama Konsulat Jenderal RI di Sydney berencana menggelar kegiatan akbar penggalangan dana pada 31 Oktober 2009.
Konsul Jenderal (Konsul) RI di Sydney, Sudaryomo Hartosudarmo, mengatakan kepada koresponden ANTARA yang menghubunginya dari Melbourne, Selasa, rencana penggalangan dana kemanusiaan bencana Sumbar itu telah dimatangkan dalam pertemuan pihaknya dengan 18 orang pemuka masyarakat Minang di Sydney.
"Kita sepakat membuka rekening `Padang-Sumbar Earthquake Appeal` dan menggelar acara penggalangan dana di Wisma Indonesia dengan mengundang berbagai lapisan masyarakat Indonesia dan Australia dari lintas agama, termasuk kalangan pengusaha, pada 31 Oktober," katanya.
Kantor Menteri Pembantu Premier New South Wales untuk Urusan Warga Negara Virginia Judge telah pun menghubungi KJRI Sydney dan menanyakan tentang bantuan apa yang bisa diberikan pemerintah negara bagian NSW, serta kegiatan apa yang akan dilaksanakan KJRI untuk membantu para korban gempa, kata Sudaryomo.
"Kita akan mengundang beliau ke acara yang akan kita lakukan itu," kata diplomat senior ini.
Aksi penggalangan dana besar-besaran bagi para korban gempa dahsyat Sumbar juga direncanakan berlangsung di kota Brisbane pada 25 Oktober 2009.
Menurut Fenti, residen tetap asal Indonesia yang terlibat aktif dalam perumusan rencana aksi kemanusiaan ini, acara pengumpulan dana yang diselenggarakan Dewan Islam Queensland (ICQ) ini merupakan yang terbesar di Brisbane sejak bencana gempa Sumbar terjadi pada 30 September.
"Dalam aksi ini, saya berharap warga masyarakat kita mendukung penuh kegiatan ini, termasuk dengan membuka gerai khusus yang antara lain difungsikan untuk memberikan gambaran tentang dampak gempa lewat tayangan foto-foto," kata Fenti.
Antusiasme komunitas Indonesia di Australia menggelar aksi penggalangan dana sudah berlangsung sejak enam hari terakhir.
Masyarakat Indonesia yang berhimpun dalam "Minang Saiyo" dan Komunitas Muslim Indonesia Victoria (IMCV) di Melbourne misalnya berhasil mengumpulkan dana bantuan bagi para korban gempa Sumatra Barat (Sumbar) sedikitnya 10.560 dolar Australia atau Rp87,648 juta.
Di Brisbane, masyarakat Indonesia yang berhimpun dalam Perhimpunan Komunitas Muslim Indonesia di Brisbane (IISB), Perhimpunan Indonesia Queensland (PIQ) dan Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA) Queensland juga menggelar aksi yang sama di acara "halal bi halal" 4 Oktober lalu.
Kegiatan tersebut berhasil pengumpulan dana sebesar 3.161,7 dolar Australia atau sekitar Rp25 juta dalam tiga jam.
Di kota Sydney, para pegiat organisasi "Minang Saiyo" juga terus bergerak mengumpulkan sumbangan dari warga masyarakat Indonesia dan sumbangan sejumlah masjid di kota Sydney.
"Dalam waktu yang terbatas, kita berharap bisa mengumpulkan dana minimal 30 ribu dolar (lebih dari 240 juta rupiah)," kata Ketua Minang Saiyo Sydney Syamsul Bahri.
Ia mengatakan, seluruh sumbangan yang dikumpulkan "Minang Saiyo" Sydney akan disalurkan kepada para korban melalui Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) Sumbar.
"Kita sudah bekerja sama dengan PKPU selama empat tahun. Terakhir kita bekerja sama membantu para korban gempa Sumbar tahun 2007. Alhamdulillah, saat itu kita mampu mengumpulkan dana sumbangan sebesar 27 ribu dolar Australia," katanya.
Gerakan solidaritas yang sama juga dilakukan pengurus IISB lewat kotak amal salat Jumat, dan kantong-kantong komunitas Indonesia di berbagai kota besar dan kecil Australia lainnya, termasuk Darwin dan Alice Springs, negara bagian Northern Territory.
Bencana yang terjadi 30 September lalu itu, menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), telah menewaskan sedikitnya 603 orang. Jumlah korban jiwa dikhawatirkan bertambah karena ada 343 orang lainnya yang menurut BNPB belum ditemukan.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009