CJH yang tidak diberangkatkan adalah yang mempunyai penyakit paru-paru karena bisa berbahaya, sebab mereka akan tinggal satu kamar dengan JCH lain dan berinteraksi, katanya di Jambi, Selasa.
"Jika tetap dipaksakan berangkat dalam kondisi sakit parah, dikhawatirkan akan menimbulkan masalah baru," ujarnya.
Penyakit lain yang juga bisa menggagalkan keberangkatan JCH kr Tanah Suci ialah penyakit ginjal dan jantung, karena jangan sampai sampai ada yang cuci darah ketika berangkat ke Arab Saudi.
Fungsi tes kesehatan ini, menurut Kadir, untuk mendeteksi kondisi terakhir kesehatan JCH, apabila ditemukan kesehatannya tidak baik, Depag masih memiliki waktu 20 hari untuk memperbaikinya.
"Kita ingin calon haji benar-benar fit saat akan berangkat dan selama berada di Tanah Suci Mekkah," katanya.
Oleh karena itu, para JCH bisa mempersiapkan segala sesuatunya, baik dalam keperluan pribadi atau lainnya, terutama dalam kesehatan harus lebih diperhatikan.
Jangan sampai ketika berangkat dalam kondisi yang tidak baik, karena sebelum berangkat pihak kesehatan masih akan kembali mengecek kesehatan CJH.
Sementara itu, ratusan JCH Kota Jambi sejak Senin (5/10) melakukan pemeriksaan kesehatan tahap kedua di RSUD HA Manap, mereka mendapatakan vaksinasi dari petugas kesehatan, yermasuk vaksinasi H1N1 untuk mencegah terserang virus flu babi.
Wali Kota Jambi R Bambang Priyanto yang juga dokter tersebut sempat hadir dalam kesempatan tersebut.
Pemberian vaksinasi ini sengaja dilakukan jauh-jauh hari, daripada dilakukan menjelang keberangkatan yang tinggal beberapa pekan lagi, tambahnya.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009