Denpasar (ANTARA News) - Pagelaran seni budaya "Maha Bandana Prasada" melibatkan sedikitnya 5.000 seniman se-Kota Denpasar yang akan berlangsung mulai 7-10 Oktober 2009 di Lapangan Puputan Badung Denpasar.
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, Drs I Ketut Mardika di Denpasar Selasa mengatakan, kegiatan tersebut untuk menggali berbagai potensi seni dan budaya yang ada di masyarakat untuk menunjang pembangunan Bali khususnya Denpasar.
"Kegiatan tersebut akan dibuka Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra di depan Patung Catur Muka, diawali dengan kesenian klasik seperti gamelan gambang, slonding dan lainnya," kata Mardika yang didampingi Kasi Promosi dan Pementasan Disbud Denpasar, Ni Made Saryani.
Ia mengatakan, acara tersebut bertujuan untuk melestarikan dan membangkitkan kembali kesenian-kesenian klasik yang selama ini mulai langka.
"Untuk pagelaran `Maha Bandana Prasada` kali ini memfokuskan pada pelestarian kesenian klasik yang ada di Kota Denpasar, seperti gamelan atau instrumen gambang, slonding dan lainnya," ujarnya.
Dikatakan, acara ini ke depannya selain dijadikan kalender tahunan juga sebagai ajang atraksi wisata guna menunjang sektor pariwisata yang selama ini menjadi andalan Pulau Dewata.
"Ke depannya kesenian-kesenian klasik akan didokumentasikan dalam bentuk video dan foto sehingga dapat dipelajari oleh generasi mendatang," katanya.
Mardika mengharapkan melalui kegiatan ini akan mampu merangsang "sekaa" (kelompok) kesenian klasik yang ada di desa sehingga bangkit kembali kesenian-kesenian tersebut.
"Maha Bandana Prasada" diawali dengan penampilan pragmen tari dengan tokoh seorang raja melihat rakyatnya yang kemudian diikuti penampilan kesenian klasik. Penampilan kesenian klasik serentak dari empat penjuru arah angin menuju Lapangan Puputan Badung yang berlokasi di jantung Kota Denpasar.
Untuk itu sejumlah ruas jalan ditutup yaitu Jalan Surapati, Udayana, Gajah Mada mulai dari Bank BRI ke timur dan Jalan Veteran mulai depan Hotel Inna Bali.
"Kami mohon warga pengguna lalu lintas jalan agar tidak melewati atau menuju jalan tersebut, mulai sekitar pukul 14:00 Wita," kata Mardika.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009