Pariaman (ANTARA news) - Sebanyak 20 jenazah korban longsor akibat gempa bumi di Desa LubukLaweh, Kecamatan Patamuan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat (Sumbar) dimakamkan di bekas petak sawah yang kini dijadikan kuburan massal.
"Kuburan massal ini dulunya sawah sebelum tertimbun longsor," ujar Evi (45) salah seorang warga tempatan yang juga keluarga korban saat ditemui disela pemakaman, Selasa.
Pantauan ANTARA ada dua lokasi kuburan massal di Lubuk Laweh. Kuburan tersebut mulai digali padaSenin (5/10) kemarin, atas persetujuan keluarga korban. Semula terdapat empat kuburan dan kemudian bertambah sebanyak 16 kuburan hingga Selasa petang.
Kuburan para korban sangat sederhana hanya ditandai beberapa helai daun pisang dan nama korban dituliskan di selembar karton bekas kardus air minum.
"Kami terpaksa menguburkan keluarga kami disini karena jasad mereka sudah membusuk dan hancur," jelas Evi.
Dari 16 korban yang ditemukan hingga pukul 17.00 Wib, tiga orang diantaranya adalah perempuan yang sedang hamil sembilan bulan.
Sementara itu sejumlah keluarga korban tengah mempertimbangkan untuk menghentikan pencarian. Di Kecamatan Patemuan tepatnya di Nagari (Desa) Tandiek, diperkirakan ada lebih dari 200 jasad warga yang masih terkubur.
Korban terkubur hidup-hidup saat longsor itu berada di tiga desa yakni Nagari Pulau Air, Lubuk Laweh dan Cumanak.
"Kalau sudah lebih dari seminggu tak juga ketemu kami akan ikhlas jenazah keluarga kami akan tetap terkubur," kata Zuhendri (30) warga Dusun Kepala Koto Nagari Pulau Air.
Ia mengatakan, hingga kini sebanyak 11 korban keluarganya belum ditemukan.
"Kami berencana mengelar tahlilan untuk keluarga yang tidak ditemukan dan reruntuhan dusun kami biar menjadi kuburan massal," ujar Zuhendri.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009