Jakarta (ANTARA News) - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyatakan Kota Jakarta tidak mempunyai potensi pusat (epicentrum) gempa.
"Jakarta dalam sejarah kegempaan Jawa, tidak mempunyai epicentrum gempa. Tetapi Jakarta terpengaruh oleh gempa yang terjadi di Jawa, seperti gempa Pengandaran," kata Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian LIPI, Dr Ir Hery Harjono dalam jumpa pers di Kantor LIPI, Jakarta, Selasa.
Hery mengatakan Jakarta tidak mempunyai potensi pusat gempa karena posisi kota Jakarta tidak berada pada suatu patahan lempeng bumi.
Meski tidak berpotensi pada pusat gempa, Jakarta akan terpengaruh oleh gempa di Jawa, sehingga konstruksi infrastruktur dan bangunan juga harus mengikuti aturan tahan gempa.
"Tetapi karena Jakarta banyak terdapat gedung-gedung tinggi, harus dipersiapkan kesiapsiagaan dan antisipasi bencana gempa," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Hery menjelaskan memprediksikan kemungkinan gempa yang bakal terjadi di daerah Lampung, Bengkulu dan Sumatera Selatan.
Tiga daerah tersebut kata Hery mempunyai potensi potensi tenaga dari pergeseran lempeng bumi belum terkurangi oleh gempa-gempa sebelumnya seperti gempa Sumatera Barat dan gempa di sungaipenuh Jambi kemarin.
"Kita bukan menakut-nakuti masyarakat. Kita mengemukakan ini agar masyarakat sadar dan bersiap untuk menghadapi gempa," katanya.
Sedangkan Deputi Bidang Jasa Ilmiah LIPI, Prof Dr Ir Jan Sopaheluwakan mengatakan kesiapsiagaan masyarakat untuk menghadapi bencana seperti gempa perlu terus ditingkatkan karena potensi gempa tetap akan ada.
"Kita harus terus mengupayakan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi gempa karena potensi bencana akan terus terjadi," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009