Surabaya (ANTARA News) - Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia menambah frekuensi penerbangan ke Padang menjadi empat kali sehari karena tingginya permintaan ke rute penerbangan tersebut, seiring terjadinya gempa di Padang (30/9).

"Karena itu, tingkat keterisian kursi penumpang `load factor` saat ini ke rute tersebut menjadi 80 persen," kata "Corporate Public Relations" Garuda Indonesia, Erina Damayanti, saat dihubungi ANTARA, di Surabaya, Selasa.

"Load factor" tersebut, jelas dia, tercapai karena besarnya animo penumpang yang terbang ke rute Jakarta-Padang.

"Bahkan, hal itu dikontribusi oleh penumpang asal Surabaya yang ingin menjadi donatur atau relawan ke Padang juga harus melalui Jakarta," ujarnya.

Sementara itu, dalam meringankan beban para korban gempa di sana, ia menyatakan, maskapainya memberlakukan potongan tarif tiket penerbangan sebesar 50 persen.

"Ketetapan itu diberikan sejak 1 Oktober hingga 14 Oktober mendatang," katanya.

"Syarat mendapatkan kesempatan itu cukup mudah," katanya.

Ia menyebutkan, calon penumpang yang berangkat ke Padang hanya perlu menunjukkan surat keterangan relawan atau donatur dan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Di sisi lain, terkait dengan rencana bisnis membuka rute perintis ke sejumlah daerah di Jawa Timur, ia menambahkan, belum melakukan persiapan apapun. Namun, rute potensial yang bisa direalisasikan khususnya di provinsi ini antara lain Jember dan Banyuwangi.

"Kedua kota itu dapat menarik calon penumpang yang ingin bepergian ke Bali," katanya.

Belum adanya kesiapan tersebut, kata dia, seiring belum adanya persiapan infrastruktur di daerah seperti seberapa panjang landasan "runway" yang ada di sana.

"Meski maskapai lain sudah lebih dulu membuka rute perintis, kami yakin ke depan rute yang kami buka bisa menarik pasar tersendiri. Apalagi, segmentasi pasar yang kami bidik yakni menengah ke atas jelas berbeda dengan pasar mereka," katanya.

Terkait operasional armada di rute tersebut, ia melanjutkan, hingga saat ini pihaknya juga belum merinci berapa unit pesawat berukuran kecil yang akan dipakai.

"Yang pasti, total pesawat yang kami miliki sampai sekarang ada 116 unit," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009