Washington (ANTARA News/Reuters) - Presiden Amerika Serikat Barack Obama tidak akan menemui Dalai Lama dalam lawatan lima harinya ke ibukota AS mulai Senin, untuk pertama kalinya dalam 18 tahun pemimpin Tibet di pengasingan itu berkunjung ke Washington tanpa menemui presiden.

Obama bermaksud menunggu sampai setelah dia melakukan pertemuan tingkat tinggi dengan pemimpin China Hu Jintao November, sebelum bertemu dengan Dalai Lama, kemungkinan sekitar Desember, kata para pejabat.

Keputusan yang memecahkan kebiasaan dan menunda pertemuan itu diajukan Dalai Lama bulan lalu, ketika penasihat senior Obama, Valerie Jarrett dan Wakil Menteri Luar Negeri Maria Otero berkunjung ke Dharamsala, India, untuk menjelaskan pendekatan pemerintahannya kepada Tibet.

"Pemerintah, saya pikir, menyadari bahwa hal itu melanggar kebiasaan ... tetapi jelas mereka sudah tahu alasannya, dan dia (Dalai Lama) setuju dengan keputusan yang sudah dibuat," kata Kate Saunders, seorang wanita juru bicara pemimpin Budha Tibet.

Saunders mengatakan bahwa Dalai Lama dan pemerintah Obama sepakat untuk mengadakan pertemuan setelah KTT AS-China.

Pertemuan itu diduga akan dilakukan sebelum akhir tahun ini, mungkin sekitar Desember, katanya.

Para pejabat AS hanya mengatakan bahwa pertemuan itu akan segera digelar setelah KTT AS-China berlangsung.

China telah mengirim tentaranya ke Tibet pada 1950, dan Dalai Lama melarikan diri ke India beberapa tahun setelah membentuk negara di pengasingan.

Perundingan-perundingan antara China dan utusan Dalai Lama ditangguhkan tahun lalu, yang memicu kekerasan di Tibet.

Surat kabar The Washington Post Senin melaporkan, bahwa pemerintah Obama, dalam upayanya untuk meraih simpati China, mendesak perwakilan Tibet untuk mengundurkan pertemuan antara Obama dan Dalai Lama sampai setelah KTT AS-China berlangsung.

Saunders mengatakan, Dalai Lama sejatinya setuju dengan keputusan pemerintah Obama dan percaya bahwa penting bagi AS dan China untuk mengembangkan hubungan baik.

Sementara itu seorang pejabat Gedung Putih, yang berbicara tanpa bersedia disebut namanya mengatakan, "Kami telah menjelaskan kepada mereka bahwa presiden sangat ingin bertemu dengan Dalai Lama."
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009