para pekerja seni, film dan teater yang mendapat bansos sembako tersebut tergabung dalam 43 komunitas yang dimotori oleh komunitas C'Nior.Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 2.576 paket bantuan sosial sembako dari Presiden Joko Widodo disalurkan untuk pekerja seni dan film yang terdampak pandemi COVID-19.
Secara simbolis bansos diserahkan Menteri Sosial Juliari P Batubara kepada Ketua Umum Persatuan Perusahaan Film Indonesia (PPFI) Deddy Mizwar di Gedung Pusat Perfilman Haji Umar Ismail di Jakarta, Senin.
"Kita semua tahu bahwa selama pandemi kegiatan seni terhenti, cukup banyak saudara-saudara kita yang tidak punya penghasilan. Karena itu negara berkewajiban membantu masyarakat yang terdampak," kata Mensos.
Ia menjelaskan para pekerja seni, film dan teater yang mendapat bansos sembako tersebut tergabung dalam 43 komunitas yang dimotori oleh komunitas C'Nior.
Menurut Mensos, bantuan sosial akan terus berlanjut hingga Desember 2020.
"Mudah-mudahan COVID-19 segera berlalu dan industri seni kita bisa menggeliat kembali. Ini suatu industri yang mulia karena menghibur orang, dunia butuh seni, kalau hidup ini tidak diberi sesuatu yang bersifat seni hambar sekali," katanya.
Menurut Mensos, selama data penerima bansos yang diusulkan valid maka negara harus hadir.
Deddy Mizwar yang juga aktor senior Indonesia mengatakan, diperkirakan ribuan pekerja film, seni dan teater juga termasuk industri bioskop terdampak COVID-19.
"Bantuan dari Kementerian Sosial ini sangat berarti karena selama pandemi lebih banyak kegiatan seni yang terhenti, jadi manfaatnya tentu sangat berarti," katanya.
Kemensos menggandeng berbagi komunitas dalam menyalurkan bansos sembako karena dinilai komunitas memiliki data yang valid dan juga membantu pemerintah dalam mempercepat penyaluran bantuan.
Baca juga: Kemendikbud data 40.081 seniman terdampak COVID-19
Baca juga: Pemprov DKI data pekerja seni terkena dampak COVID-19
Baca juga: Pemerintah siapkan langkah bantu pekerja seni terdampak pandemi corona
Baca juga: Bantuan untuk pekerja seni terdampak COVID-19 lewat PKH
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020