Jakarta,(ANTARA News) - Tahun 2010 mendatang, proyek dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk menanggulangi masalah banjir di Jakarta, proyek Banjir Kanal Timur (BKT), akan mulai berfungsi namun pemanfaatan trase basah dapat dimulai akhir tahun 2009.
Hal tersebut disampaikan Pemprov DKI melalui rilis yang diterima oleh ANTARA dalam rangka dua tahun masa pemerintahan Gubernur Fauzi Bowo dan Wakil Gubernur Prijanto di Jakarta, Selasa.
"Kanal yang melintas melalui Jakarta Timur dan Jakarta Utara itu diperkirakan dapat beroperasi pada 2010, namun untuk pemanfaatan trase basah diupayakan dapat dimulai pada akhir tahun 2009", demikian bunyi rilis tersebut.
BKT direncanakan untuk menampung aliran Kali Cipinang, Kali Sunter, Kali Buaran, Kali Jati Kramat, dan Kali Cakung. Kanal dengan panjang 23,5 km dan lebar 100 hingga 300 m ini akan melintasi 13 kelurahan (2 kelurahan di Jakarta Utara dan 11 kelurahan di Jakarta Timur).
Sampai dengan awal Januari 2009 pembangunan BKT telah digali 15.700 m saluran floodway dari 23.551 meter yang direncanakan.Enam jembatan pendukung juga sudah diselesaikan dari 25 jembatan yang direncanakan.
Pada bulan Juni, proses pengerukan trase basah proyek senilai Rp4,9 triliun ini telah mencapai 70 persen.
Terkait masalah pembebasan lahan, pada Januari 2009 lahan yang telah dibebaskan mencapai 71 persen. Lahan tersebut terdiri dari 194,10 hektar lahan basah dan 45,53 hektar lahan kering.
"Dengan selesainya BKT pada tahun 2010 diharapkan banjir di sepertiga luas kota Jakarta tidak separah tahun-tahun sebelumnya", ujar Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dalam siaran pers yang diterima oleh ANTARA di Jakarta, senin (5/10) .
Selain untuk menanggulangi banjir, BKT akan dijadikan prasarana konservasi air untuk pengisian air tanah, sumber air baku, serta lalu lintas air.
Proyek ini akan melindungi wilayah seluas 270 km persegi di wilayah utara DKI Jakarta yang merupakan kawasan industri, perdagangan, pergudangan, dan pemukiman.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009