Washington (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton dan Menteri Pertahanan Robert Gates, Senin, menyebut perundingan nuklir pekan lalu dengan Iran merupakan langkah positif. Namun, mereka menambahkan bahwa terlalu dini untuk memperkirakan hasilnya.
Ny. Clinton mengatakan pertemuan di Jenewa "adalah pertemuan yang bermanfaat", karena Iran berjanji akan memeriksa semua tempat nuklirnya, dan mengirim uranium yang diperkaya pada level rendah ke luar negeri untuk diproses lebih lanjut.
Mereka juga menyepakati untuk melakukan putaran perundingan lain pada akhir bulan ini.
"Namun karena presiden mengatakan dan saya serta yang lain-lain juga telah menjelaskan, ini bukanlah berarti menghentikan tujuan itu. Masih banyak yang akan dilakukan. Kami perkirakan masih banyak," kata Hillary kepada CNN dalam wawancara gabungan dengan Gates.
Dia menambahkan bahwa "berdasarkan keseimbangan, apa yang dicapai pertemuan di Jenewa positif".
Ketika ditanya apakah Iran berkomitmen untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan program nuklir mereka, Hillary mengatakan, "Kami belum tahu. Kami belum tahu."
Gates mengatakan ia sepakat. "Saya pikir belum ada."
Menteri pertahanan tersebut mengatakan batas-waktu dan syarat akan lebih diperketat dan cukup teperinci "karena kami punya beberapa indikasi apakah mereka serius atau tidak".
Iran untuk sementara sepakat di Jenewa untuk mengirim beberapa stok uranium yang diperkaya pada level rendahnya ke luar negeri, untuk diproses menjadi pembangkit reaktor riset yang diawasi internasional di Teheran.
Ny. Clinton, dalam satu wawancara yang direkam di hadapan satu forum di Universitas George Washington, mengatakan satu tim pakar teknik akan bertemu pada akhir bulan ini "untuk menyaksikan bagaimana melakukan itu dalam tindakan yang kami yakini sebagai prinsip perjanjian".
Dia menambahkan, "Tidak ada yang selesai sampai masalah itu diselesaikan."
Iran, Inggris, China, Prancis, Jerman, Rusia dan AS akan bertemu lagi pada 19 Oktober, untuk membahas lebih lanjut kerja nuklir Teheran setelah perundingan pekan lalu di Jenewa, yang pertama dalam 15 bulan terakhir.
Mohamed ElBaradei, kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), Sabtu, terbang ke ibukota Iran untuk mencoba prosedur pemeriksaan PBB terhadap pabrik pengayaan nuklir yang baru diungkapkan Iran di dekat kota suco Qom.
Setelah serangkaian pertemuan dengan para pejabat Iran, ElBaradei Ahad, mengatakan kepada wartawan bahwa para pakar PBB akan mengunjungi tempat itu pada 25 Oktober.
Teheran mengungkapkan di hadapan perundingan Jenewa pekan lalu bahwa pihaknya sedang membangun pabrik pengayaan nuklir yang kedua di satu wilayah pegunungan di kota suci Qom, yang memicu kemarahan seluruh dunia.
Iran mengakui bahwa program nuklirnya dirancang murni untuk keperluan damai, sedangkan AS menuduh Teheran secara diam-diam berupaya untuk membangun senjata nuklir.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009