Membaiknya kinerja sektor pertanian juga terlihat, di tengah-tengah lesunya ekspor Indonesia, justru ekspor pertanian menunjukkan kinerja yang mengembirakan
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat realisasi anggaran untuk Tahun 2019 mencapai Rp19,42 triliun atau sekitar 88,97 persen dari pagu yang dialokasikan sebesar Rp21,83 triliun.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo di Jakarta, Senin, menjelaskan bahwa realisasi anggaran tertinggi berasal dari Badan Karantina Pertanian mencapai 99,18 persen; kemudian Sekretariat Jenderal 98,37 persen dan Badan Ketahanan Pangan mencapai 97,05 persen.
Dari sisi capaian, Syahrul menilai kinerja pengembangan komoditas pangan, khususnya padi cukup bagus. Sesuai data BPS, produksi padi sampai akhir Desember 2019 sebesar 54,6 juta ton gabah kering giling (GKG).
"Produksi padi sampai akhir Desember 2019 sebesar 54,6 juta ton GKG, atau setara 31,31 juta ton beras dan ada surplus sebesar 1,53 juta ton, serta stok beras akhir tahun 2019 sebesar 5,9 juta ton," kata Mentan Syahrul dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi IV DPR RI.
Selain itu, BPS juga memperkirakan bahwa produksi beras Januari-Agustus 2020 sebesar 23,05 juta ton, sehingga diprediksi stok beras pada Agustus 2020 sebesar 8,84 juta ton. Produksi jagung pada 2020 juga diperkirakan sebesar 22,58 juta ton.
Syahrul menambahkan capaian pada subsektor lainnya juga menggembirakan, yakni pengembangan komoditas perkebunan hampir sesuai target.
Pengembangan komoditas tebu mencapai 15.100 ha (99,04 persen dari target), kelapa 14.130 hektare (100 persen dari target) dan pala 27.640 ha (100 persen dari target).
Pengembangan komoditas hortikultura, yakni cabai mencapai 10.005 ha (99,5 persen dari target) dan bawang merah mencapai 5.140 ha (98,87 persen dari target).
Kegiatan lain yang mendukung peningkatan produksi komoditas utama di atas, yaitu perbaikan irigasi, pembangunan sumber air, bantuan alsintan, penumbuhan korporasi, pengembangan Toko Tani Indonesia (TTI), Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) dan lainnya, realisasi fisik telah mencapai di atas 95 persen, kecuali kegiatan pendukung optimasi lahan rawa yang baru mencapai 80,82 persen.
Sementara itu pada 2020, Mentan menilai bahwa kinerja sektor pertanian yang kian menggembirakan, di tengah lesunya ekspor Indonesia.
"Membaiknya kinerja sektor pertanian juga terlihat, di tengah-tengah lesunya ekspor Indonesia, justru ekspor pertanian menunjukkan kinerja yang mengembirakan," kata Syahrul.
Pada April 2020, ekspor pertanian tumbuh 12,66 persen, sementara sektor lainnya turun dan bahkan secara total ekspor Indonesia turun 7,02 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca juga: Mentan minta anggaran 2021 ditambah Rp10 triliun
Baca juga: Kementan hapus total anggaran cetak sawah 10.000 hektare
Baca juga: Anggaran Kementan dipangkas Rp3,6 triliun untuk tangani Corona
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020