Saat ini pemerintah melalui Tim Gugus Tugas COVID-19 kabupaten dan provinsi telah mengusulkan untuk segera dibuka kembali jalur kunjungan itu dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan

Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra), akan kembali membuka kunjungan wisatawan baik lokal maupun mancanegara pada Juli 2020 mendatang.

"Kita harapkan kunjungan wisatawan dalam maupun dari luar negeri sudah bisa dibuka kembali paling lambat awal Juli 2020, dengan tetap memperhatikan ketentuan protokol kesehatan COVID-19," kata Kadis Pariwisata Kabupaten Wakatobi, Nadar saat berada di Kendari, Senin.

Ia mengatakan selama pandemi COVID-19 yang dimulai Maret hingga Juni tahun ini, praktis kunjungan wisatawan lokal, nasional, hingga mancanegara, tergolong nihil sama sekali, karena arus transportasi khususnya melalui udara tidak ada.

Bahkan, kata Nadar, beberapa operator yang bergerak pada jasa wisata di Bali maupun di Jakarta setiap saat mempertanyakan kapan jalur kunjungan untuk ke Wakatobi dibuka kembali.

Baca juga: Wakatobi catat 28 ribu kunjungan pada awal 2020

"Saat ini pemerintah melalui Tim Gugus Tugas COVID-19 kabupaten dan provinsi telah mengusulkan untuk segera dibuka kembali jalur kunjungan itu dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan," kata Nadar.

Saat, kata dia, jalur pesawat yang sudah mulai dibuka itu baru satu kali penerbangan dari Bandara Haluoleo Kendari ke Matahora Wakatobi oleh pesawat Wings Air. Sementara di Bandara Tomia dengan jenis pesawat yang sama, dari dan ke Denpasar Bali dua kali seminggu.

"Jadi wisatawan yang akan ke Wakatobi, selain menggunakan jalur udara, juga sejak dulu telah dibuka transportasi laut melalui Baubau dengan kapal fery dan kapal cepat Jet Liner," ujarnya. Ia menambahkan bahwa sarana hotel saat telah mencapai 80 unit jenis melati dan satu resort di Wangi-wangi yang setingkat hotel bintang satu.

Pemkab Wakatobi, kata Nadar, pada awal Januari hingga Februari 2020 mencatat jumlah kunjungan wisatawan mencapai angka 28 ribu orang dan sekitar 6.000 wisatawan mancanegara.

Baca juga: Kearifan lokal masyarakat Wakatobi menjaga alam

Pewarta: Abdul Azis Senong
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020