Hal itu ditegaskan Menegpora saat membuka Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) II Jawa Timur di GOR Ken Arok Malang, Senin Malam.
Pembukaan Porprov dihadiri Gubernur Jatim Soekarwo, Ketua Umum KONI Jatim Imam Utomo, Wali Kota Malang Peni Suprapto, sejumlah kepala daerah di Jatim, dan pengurus KONI serta cabang olahraga.
"Pemerintah sudah memberi perhatian lebih baik kepada atlet, terutama atlet yang berprestasi dan mengharumkan nama bangsa dan negara," katanya.
Adhyaksa Dault menyebutkan pada SEA Games 2007 lalu, pemerintah memberikan bonus uang sebesar Rp200 juta untuk setiap keping medali emas yang diraih atlet.
Selain itu, pemerintah juga memberikan penghargaan kepada atlet dan pelatih berprestasi berupa pengangkatan sebagai pegawai negeri sipil (PNS) serta rumah untuk mantan-mantan atlet.
"Meskipun anggaran pemerintah sangat terbatas, tapi perhatian terhadap atlet-atlet berprestasi tetap diupayakan, agar semakin banyak generasi penerus yang bercita-cita menjadi atlet," tambah Menegpora.
Pada kesempatan itu, ia juga memuji model pembinaan atlet yang dilakukan KONI Jatim melalui Porprov. Ajang yang diikuti atlet non-pelatnas dan Puslatda ini, menjadi wahana efektif bagi Jatim untuk mencetak juara-juara baru.
"Saya pikir daerah lain perlu mencontoh Jatim. Kalau Porprov boleh diikuti atlet puslatda atau pelatnas, yang muncul sebagai juara tidak ada yang baru. Ya itu-itu saja juaranya, terus kapan atlet junior bisa maju," ujar Menegpora.
Sementara itu, Ketua Umum KONI Jatim Imam Utomo berharap dari Porprov kali ini, akan muncul atlet-atlet potensial yang bisa diandalkan untuk memperkuat Jatim pada PON 2012.
"Pada PON 2008 lalu, atlet-atlet hasil Porprov 2007 mampu menyumbangkan sekitar 15 dari total 139 medali emas yang direbut Kontingen Jatim. Untuk PON 2012, diharapkan akan lebih banyak lagi," katanya.
Porprov II Jatim di Kota Malang berlangsung mulai Senin hingga Sabtu (10/10) mendatang dengan mempertandingkan 20 cabang olahraga. Ajang ini memperebutkan sebanyak 188 medali emas.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009
