dua minggu masa transisi, wabah terkendali di Jakarta

Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengemukakan angka reproduksi (R) COVID-19 di wilayah Jakarta berada pada kondisi yang terkendali berdasarkan hasil penelitian ilmiah.

"Tadi pagi jam 06.30 WIB, laporan dari tim Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia yang menyampaikan bahwa dua minggu masa transisi, wabah terkendali di Jakarta," kata Anies dalam sambutan HUT DKI Jakarta ke-493 di Balai Kota Jakarta, Senin.

Anies mengatakan kekhawatiran terhadap potensi lonjakan penularan COVID-19 di Jakarta justru tidak terjadi.

Hasil kajian ilmiah menyebutkan angka reproduksi (R) pada virus Corona di Jakarta sebesar 0,98 atau mengalami penurunan.

Baca juga: Anies rasakan suasana perayaan HUT Jakarta berbeda

Sebelumnya reproduksi COVID-19 sempat berada di level tertinggi menembus angka empat sebelum pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), 16 Maret 2020.

Angka reproduksi COVID-19 diasumsikan bila ada 100 orang yang terkena COVID-19, maka tingkat penularan kepada yang lain mencapai 400 orang.

Hingga menjelang pelaksanaan PSBB fase pertama pada 10 April 2020, tingkat reproduksi COVID-19 turun menjadi 1,5.

"Justru angka R-nya menjadi 0,98 sesuatu yang menunjukkan bahwa ini kerja keras seluruh masyarakat Jakarta," katanya.

Baca juga: Ulang tahun Jakarta, Tissa Biani kangen kemacetan ibu kota

Tahun ini Pemprov DKI Jakarta memilih tema Jakarta Tangguh untuk menggambarkan semangat yang tinggi dari masyarakat untuk tangguh menghadapi wabah COVID-19.

"Sehingga ketika tahun 2020 memberikan tantangan yang tidak kecil yaitu menghadapi pandemi COVID-19," katanya.

Anies juga menyebut jika penurunan reproduksi COVID-19 sebagai kado istimewa bagi Jakarta.

"Seakan 22 Juni ini kado bagi masyarakat Jakarta bahwa di saat kita memperingati HUT kota ini, pada saat ini juga Alhamdulillah pandemi yang pernah besar di Jakarta saat ini sudah terkendali," ujarnya.

Baca juga: Anies berharap HUT Jakarta virtual jadi pengalaman baru warga

Pewarta: Andi Firdaus dan Livia Kristianti
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020