Bekasi (ANTARA News) - Dampak gempa bumi berkekuatan 7,6 SR yang menimpa wilayah Sumatera Barat pada Rabu (30/9), akan memunculkan persoalan baru dengan bertambahnya ratusan penderita cacat baik kategori berat, sedang, maupun ringan.

Ketua umum Persatuan Penyandang Cacat Seluruh Indonesia (PPCI), Siswadi, di Bekasi Minggu mengatakan, dari laporan menyebutkan terdapatnya 700 orang penderita luka berat, sebagian besar berpotensi menderita kecacatan akibat tertimpa reruntuhan dan benda-benda saat terjadi gempa.

"Penderita cacat yang ditimbulkan akibat dampak gempa kebanyakan masuk kategori tuna daksa. Kecacatan itu berpotensi menjadikan orang yang sebelumnya produktif menjadi beban bagi saudaranya dan orang lain," ujar Siswadi.

Kecacatan yang paling banyak dialami oleh korban gempa adalah berupa patah tulang belakang, yang berakibat kelumpuhan serta cacat anggota fisik lainnya yang mengharuskan dilakukan amputasi.

Siswadi yang juga seorang pengusaha dibidang properti di Kota Bekasi itu menyatakan penderita cacat baru yang diakibatkan faktor bencana alam di Indonesia pertumbuhannya sangat cepat melebihi kecacatan yang diakibatkan kecelakaan kerja.

Ia mengatakan, masih menunggu pendataan dari pengurus PPCI Sumatera Barat menyangkut berapa banyak penderita cacat baru yang diakibatkan gempa yang cukup besar itu.

"Kalau sekarang kan fokusnya masih dalam taraf pencarian korban, nanti setelah fase rehabilitasi, psikologis dan medik, kita baru akan lakukan pendataan," ujarnya.

Adanya ratusan potensi penderita cacat baru tersebut menurut Siswadi bukanlah sesuatu yang menggembirakan bagi pengurus PPCI.

Ia mengatakan, organisasinya sangat berkeinginan agar anggota mereka justru berkurang dari waktu kewaktu sejalan dengan makin baiknya tingkat kesejahteraan dan majunya teknologi kedokteran.

"Yang membedakan kita dengan organisasi lain termasuk partai politik adalah bila organisasi lain ingin memiliki anggota sebanyak banyak-banyaknya, maka PPCI sebaliknya dan berharap anggotanya bisa terus berkurang," ujar Siswadi yang juga seorang penderita cacat itu.

Ia mengatakan, penderita cacat di Indonesia didasarkan hasil penelitian mendalam mencapai 3,11 persen dari populasi penduduk Indonesia atau berkisar 6-7 juta jiwa sementara bila mengacu ke standar PBB yang memberikan menerapkan standar kecacatan lebih luas, penderita cacat di Indonesia mencapai 10 juta jiwa.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009