"Seluruh anggota Pramuka di Indonesia dapat menjadi agen perubahan bagi keluarga dan lingkungan dalam melakukan adaptasi kebiasaan baru di masa pandemi COVID-19," kata Andalan Nasional Kwarnas Pramuka Dedi Wibowo dalam gelar wicara virtual yang diselenggarakan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Kantor Graha BNPB, Sabtu.
Seluruh anggota Pramuka dan masyarakat diharapkan disiplin dalam menaati protokol kesehatan dan mengikuti aturan yang ada. Masyarakat juga harus memiliki budaya hidup bersih.
"Masalah COVID-19 ini lebih kepada cara kita hidup, cara kita memelihara kebersihan," ujarnya.
Baca juga: Tokoh: Pramuka jadi agen perubahan lingkungan hadapi pandemi COVID-19
Dedi mengatakan yang penting juga adalah keamanan atau keselamatan diri. Diri sendiri harus dipastikan aman agar mampu menolong orang lain, di antaranya pakai masker dan cuci tangan senantiasa.
"Kalau kita mau menolong orang kita harus menyelamatkan diri dulu. Kita tidak akan bisa menyelamatkan orang kalau kita tidak selamat," tuturnya.
Pihaknya sudah mulai merancang masker yang bisa dijadikan sebagai bagian dari atribut Pramuka.
Dedi menuturkan harus ada peningkatan kemampuan beradaptasi dengan lingkungan sebagai kunci utama menghadapi bencana kesehatan yakni pandemi COVID-19.
Baca juga: Kwarcab Pramuka OKU salurkan bantuan 100 paket sembako
"Kadang-kadang perubahan dipaksa oleh situasi," ujar Dedi.
Pada masa pandemi ini, pihaknya juga berfokus pada pendidikan peserta didik yang juga banyak merupakan anak sekolah.
Anggota Pramuka termasuk anak-anak sekolah harus memahami dan mengimplementasikan dengan baik tentang protokol kesehatan mencegah penularan COVID-19
"Kami juga harus meningkatkan kemampuan kami untuk melakukan pembinaan dan pelatihan yang lebih cocok pada situasi sekarang ini," tuturnya.
Baca juga: Cegah corona, Pramuka Babel serahkan instalasi cuci tangan di pasar
Baca juga: "Tiktok" cuci tangan cegah COVID-19 digelar Lantamal VI dan Pramuka
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020