Padang Pariaman (ANTARA News) - Ratusan korban yang tertimbun tanah longsor di Desa Lubuk Laweh, Kecamatan Patemuan, Kabupaten Padang Pariaman, saat gempa melanda Sumatera Barat, Rabu (30/9) sulit dievakuasi.
Berdasarkan pantauan ANTARA dari Lubuk Laweh, Patemuan, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Sabtu diketahui bahwa lokasi tanah longsor sedikit terisolasi dan jauh dari jalan raya.
Ketika ANTARA mencoba menuju lokasi tanah longsor jarak yang harus ditempuh dari jalan raya sekitar tiga km menggunakan mobil ditambah sekitar satu km lebih dengan berjalan kaki karen akses jalan yang sulit dan berbukit-bukit.
Hal itu menyulitkan masuknya alat berat ke lokasi longsor yang diperkirakan telah menimbun 80 rumah lebih itu.
Karenanya, berdasarkan pantauan ANTARA proses evakuasi masih dilakukan secara manual menggunakan cangkul dan gergaji kayu.
Hal itu membuat proses evakuasi menjadi sulit dan memakan waktu yang lama.
Tim evakuai diantaranya terdri dari TNI, Polri, Basarnas dan relawan dari Palang Merah Indonesia (PMI).
Kepala sub operasi Basarnas Pekanbaru Jasril, yang turut dalam proses evakuasi itu, mengatakan, masih belum tahu sampai kapan evakuasi dilakukan.
Ia mengatakan, medan yang suluit dan tidak adanya alat berat mengakibatkan sulitnya proses evakuasi.
Hingga saat ini diperkirakan masih ada ratusan warga yang tertimbun tanah longsor.
Berdasarkan keterangan warga setempat, jumlah warga yang tertimbun tanah sekitar 200 orang.
Sementara itu, berdasarkan data sementara yang diperoleh dari Bupati Padang Pariaman, Muslim Kasim diketahui bahwa sekitar 130 orang yang masih tertimbun di dalam tanah.
Menurut laporan yang diterima bupati, dari 130 orang tersebut 17 orang diantaranya telah ditemukan tewas.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009