Lula, yang sangat gembira dan juga berurai air mata kebahagiaan, menyambut hangat pilihan Komite Olimpiade Internasional itu atas Rio untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2016 Games dengan mengalahkan perolehan suara bagi Chicago, Madrid serta Tokyo dan menganggap hari itu sebagai hari besar bagi Brazil dan masa kejayaan negaranya.
"Brazil memerlukan Pesta Olah Raga Olimpiade ini," ujarnya pada suatu konferensi pers.
"Hari ini saya merasa sangat bangga menjadi orang Brazil daripada sebelumnya," ujar Presiden yang berusia 63 tahun itu.
Kekalahan sebelumnya telah banyak memberi pelajaran kepada Brazil, kata Lula. "Kami bukan negara yang bermutu rendah, kami adalah negara yang sangat bermutu."
Ia mengatakan sejarah Brazil sebagai suatu koloni berarti bahwa warga Brazil memiliki "keranjingan (mania) tertentu ... suatu mania untuk berpikir kecil".
"IOC hari ini (Jumat) telah memutuskan untuk meningkatkan tanggung jawab kami sebagai orang Brazil," ujar Presiden itu.
"Kami berjanji akan mulai mengurangi tidur, banyak berpikir dan banyak bekerja," katanya. "Sekarang prioritas kami adalah bekerja, bekerja, bekerja -- bekerja bagi Brazil agar bisa melakukan hal yang lebih baik dari masa lalu dalam sejarahnya."
Tetapi ia juga mengatakan terserah kepada rakyat Brazil sendiri untuk menyelesaikan pekerjaan dan tanggung jawab tersebut untuk menjadi negara pertama Amerika Selatan yang menggelar pesta olah raga besar itu.
"Saya tidak akan berada di pemerintahan lagi pada 2016 -- ini adalah tugas rakyat Brazil, yang akan bertanggung jawab bagi pesta Olimpiade mendatang itu," demikian Lula.(*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009