Jerusalem (ANTARA News) - Video tentara Gilad Shalit, yang telah ditahan di Jalur Gaza selama lebih dari tiga tahun, ditayangkan di televisi Israel, Jumat, dalam rekaman yang membuat Israel membebaskan 19 tawanan perempuan Palestina.
Tentara berusia 23 tahun itu, yang tampak kurus kering dan cekung dan tercukur licin, membaca sebuah potongan surat kabar, kadang tersenyum dan meringis, ketika ia duduk di sebuah kursi menghadap ke dinding putih.
"Saya ingin mengirim salam saya kepada keluarga saya dan mengatakan kepada mereka bahwa saya mencintai mereka dan merindukan mereka serta merindukan hari saya akan melihat mereka lagi," kata Shalit, yang rambutnya dipotong pendek dan memegang salinan sebuah surat kabar Jalur Gaza tertanggal 14 September 2009.
"Saya mengharapkan bahwa pemerintah yang dipimpin oleh Benjamin Netanyahu tidak akan membuang-buang kesempatan sekarang untuk mencapai satu perjajian," ia menyatakan. Ia merujuk kepada perdana menteri Israel.
"Saya merasa baik dan mujahidin Brigade Ezzedine al-Qassam memperlakukan saya sangat baik," katanya. Ia merujuk kepada sayap bersenjata gerakan Islam Palestina, HAMAS --yang memerintah Jalur Gaza.
"Saya telah menunggu waktu lama akan hari saya dibebaskan."
Pada akhir rekaman dua menit 40 detik itu, Shalit bangun dan berjalan ke arah kamera untuk melukiskan bahwa ia berada dalam keadaan sehat. Ia juga menceritakan kisah ketika keluarganya mengunjunginya di sebuah markas militer di Dataran Tinggi Golan.
Shalit ditangap Juni 2006, setelah tiga kelompok gerilyawan Jalur Gaza, termasuk HAMAS, melalui terowongan keluar dari wilayah kantung itu dan menyerang sebuah pos militer Israel dan membunuh dua tentara lain.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009