London (ANTARA News) - Dutabesar RI untuk Hungaria, Mangasi Sihombing, meresmikan pembukaan pameran barang dan seni Indonesia di komplek produksi Richter Gedeon di pinggir Kota Budapest yang diliput televisi Hungaria ATV, saluran televisi berdaya jangkau nasional.
Acara pembukaan "Cultural Hall Richter Gedeon" itu juga dihadiri kalangan korps diplomatik, pengusaha dan importir Hongaria, ujar Sekretaris II Pelaksana Fungsi Pensosbud dan Protokol KBRI Budapest, Patricia Silalahi, kepada koresponden ANTARA London, Sabtu.
Menurutnya, pameran yang didukung tiga perusahaan yang selama ini menjalin bisnis dengan Indonesia itu didukung Kantor Pusat Promosi Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Budapest.
Pameran digelar di komplek perusahaan farmasi utama Hungaria yang disulap menjadi ruang pameran produksi Indonesia. Benda seni yang dipamerkan, meliputi ukiran kayu tradisional, lukisan dan batik serta puluhan foto budaya dan panorama Indonesia.
Beberapa importir Hungaria setelah melihat sampel produk komoditi yang dipamerkan mengemukakan minatnya dan langsung memperoleh informasi dari Kepala ITPC Budapest, Eka Nusa.
Mantan pejabat Hungaria yang pernah bertugas di Indonesia, seperti Dubes Tamas Lajos, yang kini aktif dalam dunia bisnis, dan Konsul Kehormatan Hungaria di Bandung Kamory Attila nampak di antara para undangan.
Acara pembukaan pameran itu dimeriahkan dengan kesenian Indonesia berupa tari tarian dan musik dari sanggar budaya KBRI yang dipimpin Sutan Martozet yang menampilkan tari Tortor Tandok, Tari Kembang Topeng, Tari Manduda dan Tari Kuala Deli Mak Inang,
Dalam sambutannya, Dubes Mangasi Sihombing, menilai optimistis membaiknya perekonomian Hungaria yang mengalami krisis finansial global dan ia mengharapkan interaksi perekonomian dan perdagangan Indonesia dengan Hungaria akan dapat ditingkatkan.
Hal yang sama juga dikemukakan Ketua Asosiasi Kebudayaan Indonesia-Hungaria Peter Bezi yang ikut dalam pameran, seperti Wine Factory of Abasar, Djarum Hungary dan Indonesian Tea House.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009