Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina, Achmad Faisal mengatakan di Jakarta, Sabtu, kebutuhan BBM di wilayah terparah kena dampak gempa itu meningkat dua kali lipat akibat panic buying.
"Tetapi Pertamina siap memasok BBM berapa pun kebutuhannya," katanya.
Dua SPBU yang lain belum bisa menerima pasok BBM karena dispenser di SPBU tersebut rusak.
Ia mengatakan, dalam keadaan normal kebutuhan premium di Padang rata-rata 387 kilo liter. Namun karena kejadian gempa bumi Rabu (30/9) lalu, kebutuhan BBM meningkat menjadi 500 kiloliter.
Pertamina, lanjut dia, telah menyiapkan stok yang memadai untuk Padang. Permintaan BBM juga diusahakan terpenuhi meskipun ada berbagai kendala, diantaranya jalan yang rusak.
"Namun kami usahakan pasok tetap berjalan lancar," katanya.
Pasokan BBM ke wilayah tersebut diambil dari wilayah Teluk Kabung, ditambah dengan pasok dari Siak, Dumai, dan Sibolga.
Achmad Faisal meminta masyarakat untuk tidak panik dan khawatir karena berapa pun besarnya kebutuhan BBM akan dipasok oleh Pertamina.
"Masyarakat tidak perlu beli BBM berlebihan," tegasnya.
Sementara itu, kebutuhan avtur di Kota Padang juga dilaporkan meningkat dari 80 kiloliter menjadi 300 kiloliter akibat meningkatnya frekuensi penerbangan.
Ia meminta pesawat reguler untuk mengisi bahan bakar pada saat berangkat menuju Padang sehingga bisa mengurangi kebutuhan avtur di Padang.
Gempa bumi berkekuatan 7,6 Skala Richter yang mengguncang Sumbar Rabu (30/9) lalu sempat menyebabkan kelangkaan BBM. Antrian panjang warga terlihat di beberapa SPBU. Harga BBM juga melonjak hingga melampaui Rp10.000 per liter.(*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009