Padang (ANTARA News) - Kepala Keamanan Lembaga Pemasyarakatan (LP) Muara Padang, Sumatra Barat, Abdul Karim mengatakan, para narapidana dan petugas membutuhkan bantuan makanan dan air bersih menyusul gempa yang terjadi pada Rabu.
"Sampai sekarang baru lima dus mie instan dan satu tangki air bersih bantuan dari kota solok yang dikirim kemari, padahal penghuni mencapai 650 orang tahanan," katanya kepada ANTARA di Padang, Sabtu dinihari.
Menurut dia, kondisi persediaan makanan mulai menipis sedangkan pasokan pangan sangat terbatas. Ia mengatakan, hancurnya pasar di Padang menjadi kendala bagi pasokan logistik.
"Belum lagi banyaknya sarana infrastruktur yang hancur sehingga distribusi logistik semakin sulit," kata Abdul Karim.
LP Muara Padang mengandalkan satu tangki air bantuan dari kabupaten Solok sedangkan pasokan air dari PDAM saat ini terputus.
"Sumur air tidak memungkinkan karena letaknya di pinggir laut," katanya.
Abdul Karim mengatakan 650 narapidana pria dan wanita yang ada di LP itu selamat, termasuk salah seorang narapidana wanita yang hamil tujuh bulan. Beberapa bangunan LP Muara Padang mengalami retak-retak.
Menurut dia, ketika terjadi gempa tektonik sebesar 7,6 skala richter 650 tahanan yang berada dalam sel sempat panik. sekitar 40 petugas penjaga berusaha untuk mengeluarkan mereka dari sel.
Namun demikian, menurut dia, ada dua sel yang tidak terbuka, karena petiugas kewalahan, sehingga terdapat satu narapidana yang berada dalam sel yang tidak terbuka tersebut shock dan pingsan. "Tapi saat ini sudah membaik," katanya.
Saat ini, menurut dia, pihaknya telah menyiapkan satu unit ambulan yang juga bantuan dari kota solok untuk berjaga-jaga.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009