Bandung (ANTARA News) - Warga Ciamis yang mengalami gempa pada 2 September 2009 kini khawatir akan terjadi gempa besar kembali di wilayah mereka menyusul gempa di Sumatera Barat.

"Sejak kemarin beredar isu akan ada gempa yang lebih besar lagi, kami sangat kuatir. Warga di sini menjadi tidak tenang," kata Imron (35) salah seorang Baitul Mukmini di Desa Ciparigi Kecamatan Sukadana Kabupaten Ciamis yang menghubungi ANTARA, Sabtu.

Menurut Imron, warga lebih banyak tinggal di luar rumah karena isu tersebut sangat santer dan meresahkan warga.

Kejadian gempa di Sumatera Barat dengan kekuatan 7,6 SR seakan menguatkan asumsi warga terhadap gempa cukup besar karena gempa bumi di Jawa Barat awal September 2009 juga diikuti gempa susulan.

"Kekuatiran warga saat ini lebih besar dibandingkan kekuatiran pascagempa di Jabar lalu," kata Imron.

Kekuatiran juga diungkapkan olah warga di Ciparay Kabupaten Bandung. Rata-rata mereka mengaku `kagetan` terhadap suara-suara yang menyerupai dampak goyangan gempa.

"Telinga ini jadi lebih `kagetan`, begitu ada suara mendadak, asumsi langsung kepada gempa. Kok jadi begini yah" kata Ny Lina warga Ciparay.

Hal sama juga diungkapkan Undang (55) warga Kampung Cihalimun Kecamatan Kertasari yang mengaku traumanya kian tak hilang menyusul terjadi gempa di Sumatera Barat.

"Mendengar suara sapi bergerak di kandang saja, semua langsung keluar gubuk pengungsian ini. Trauma kami nggak berkurang," katanya.

Sementara itu Kepala Pusat Mitigasi Bencana Geologi, Surono mengimbau masyarakat untuk tidak termakan isu-isu tentang gempa bumi dan tsunami yang tidak jelas sumbernya.

"Jangan persulit diri dengan mempercayai isu-isu yang tak jelas sumbernya. Daerah Sumatera dan Jawa memang kawasan rawan gempa, namun belum ada alat yang memprediksi gempa. Waspada memang harus namun tidak boleh berlebihan mempercayai isu itu," kata Surono menambahkan.(*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009