Kegiatan wartawan membatik bareng ini bertujuan mendukung ditetapkannya batik sebagai warisan budaya Indonesia oleh UNESCO
(Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan), kata Koordinator Kegiatan Wartawan Membatik Bareng, Sulistiono, Jumat.
Menurut dia, kegiatan Wartawan Membatik Bareng ini sepenuhnya adalah untuk mendukung dan memperkenalkan kampung batik tulis Giriloyo, Kecamatan Imogiri, Bantul.
"Kegiatan ini murni bertujuan sebagai dukungan terhadap penetapan batik sebagai budaya asli Indonesia dari rekan-rekan wartawan dan upaya lebih memperkenalkan sentra batik tulis Giriloyo," katanya.
Ia mengatakan, dipilihnya kampung batik Giriloyo, karena kampung ini mampu menjaga nilai tradisi membatik tulis yang sekarang ini memang hampir punah.
"Tercatat 800 warga yang tergabung dalam 10 kelompok mengantungkan hidupnya pada usaha membatik dan mereka mampu melestarikan warisan budaya ini secara turun temurun sehingga tidak pernah putus," katanya.
Sulistiono mengatakan, bahkan untuk melestarikan proses batik tulis itu masyarakat Giriloyo tidak segan-segan untuk memberikan pelatihan membatik kepada para pengunjung yang berminat belajar.
"Penghargaan ini patut diberikan karena para perajin batik Giriloyo senantiasa memberikan pelatihan kepada para tamu yang berkunjung," katanya.
Sementara itu Kordinator Perajin Batik Giriloyo, Nur Ahmadi menyatakan pihaknya mendukung penuh kegiatan membatik bareng dengan rekan-rekan wartawan DIY.
"Kami menganggap ini merupakan bentuk penghargaan tertinggi buat kami. Terlebih lagi setelah adanya penetapan dari organisasi tinggi dunia terhadap batik. Dengan penghargaan serta kegiatan ini, pemahaman masyarakat yang masih rendah akan batik semakin meningkat," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009