Jakarta (ANTARA News) - Sampai hari kedua pascagempa 7,6 Skala Richter yang mengguncang Sumatra Barat, diperkirakan masih ada delapan korban yang masih hidup di dalam reruntuhan Hotel Ambacang, Kota Padang.
Anggota Tim Evakuasi Hotel Ambacang Ricard Erlangga kepada ANTARA di Padang, Jumat malam, mengatakan, diperkirakan masih ada tujuh orang yang selamat di lantai lima dan lantai enam, serta satu orang lagi di lantai tiga tepatnya di kamar 388.
Ia menjelaskan, temuan korban yang masih hidup itu bermula dari peran anjing pelacak milik relawan Jepang yang mengendus adanya korban di lantai lima dan lantai enam.
"Tim segera turun ke lokasi yang ditunjukkan anjing pelacak itu. Kami memberikan kode tepuk tangan dan dibalas oleh korban yang masih terjebak juga dengan tepuk tangan," katanya.
Sementara satu korban lain yang diketahui masih hidup setelah korban yang terjebak di kamar 338 mengirimkan pesan singkat (sms) melalui ponsel kepada keluarganya. "Dari sms keluarga korban diketahui ada yang masih terjebak di kamar 338," katanya.
Ia mengatakan, proses evakuasi korban yang terjebak reruntuhan beton terkendala kekurangan peralatan seperti alat berat, dongkrak dan bor besar untuk membongkar beton.
"Kami hanya dibantu dua alat berat, padahal untuk bisa cepat perlu dibantu alat lain," katanya.
Ia mengungkapkan, tim evakuasi juga kekurangan tabung oksigen beserta selangnya untuk membantu proses pencarian. "Sekarang tersisa tiga tabung, padahal perlu sampai 10 tabung karena petugas pencari yang masuk reruntuhan juga memerlukan pasokan oksigen," katanya.
Saat ini proses pencarian dan penyelamatan korban masih terus berlangsung. Petugas pencari dibantu juga oleh sejumlah lampu sorot sebesar 6.000 watt bantuan dari PT Semen Padang, karena sampai saat ini distribusi listrik masih belum ada.
Hotel Ambacang yang mempunyai delapan lantai itu, ambruk tiga lantai bagian bawahnya dan diduga ada sekitar 100 lebih orang yang masih terjebak reruntuhan hotel tersebut.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009