Pariaman (ANTARA News) - Sedikitnya 400 lebih warga di Dusun Cumanak, Lubuk Laweh dan Pulau Koto, Nagari Tandikek, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat masih tertimbun akibat longsor yang terjadi akibat gempa 7,6 skala righter pada 30 September 2009 lalu.

Sebanyak 19 orang diantaranya berhasil dievakuasi oleh Tim SAR gabungan, termasuk dari Sumatera Selatan dan warga setempat sejak Kamis hingga Jumat sore ini dengan cara tradisional, demikian pantauan Wartawan Antara di lokasi, Jumat.

Pencarian ratusan warga yang tertimbun hanya mengandalkan peralatan empat unit mesin pemotong kayu dan linggis.

Alat pemotong kayu digunakan untuk memotong pohon-pohon durian dan kelapa yang sudah menimbun rumah warga, sedangkan linggis untuk mengungkit batang kayu, batu-batuan serta tanah.

Material longsor tersebut telah menimbun sekitar 60 kepala keluarga di Cumanak, 50 kepala keluarga di Dusun Lubuk Laweh dan 17 kepala keluarga di Pulau Koto.

"Kami hanya dengan alat manual saja, belum datang bantuan alat berat untuk menyingkirkan material longsor. Pencarian dilanjutkan Sabtu (3/10) pagi besok," kata Yusuf, warga sekitar yang membantu Tim SAR Gabungan.

Data Posko Tim Kesehatan Sumatera Selatan di Pulau Koto, Kecamatan Tandike, menyebutkan ke-19 korban tewas yang berhasil dievakuasi itu adalah Fajar (2,5 tahun), Novri Doni (11 Tahun), Ny Baradi (70 Tahun), Khaidir (37 Tahun) dan Wirda (6 Tahun).

Selanjutnya Kamarullah (72 tahun), Nurjani (67 Tahun), dua bersaudara Diva (15 Tahun) dan Devi (17 Tahun), Haikal (3 tahun), Sinal (20 Tahun), Peni (12 Tahun), Lenggogeni (27 Tahun), Silau (63 Tahun), Sutan Kudun (35 Tahun).

Kemudian Sutan Batawi (31 Tahun), Andi (7 Tahun), Rozi (17 Tahun) serta satu korban yang ditemukan hanya bagian kaki saja yang diduga hasil identifikasi perempuan yang ditemukan sebelumnya.

Gempa bumi yang berkekuatan 7,6 Skala Richter (SR) yang melanda Sumatera Barat pada Rabu (30/9) lalu menyebabkan sebesar 80 persen bangunan rumah penduduk di Kabupaten Padang Pariaman hancur, dan 17 kecamatan di Kabupaten Padang Pariaman terkena dampak gempa. (*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009