Cianjur, 2/10 (ANTARA) - Gempa bumi berkekuatan 7,6 Skala Richter (SR) yang mengguncang Sumatera Barat serta banyak menelan korban jiwa, menimbulkan trauma bagi warga Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat hingga kembali tidur di luar rumah pada malam hari dengan mendirikan tenda darurat.

"Pemberitaan dari televisi tentang dampak letusan gempa bumi dahsyat itu membuat kami tidak enak tidur di dalam rumah dan merasa lega tinggal di tenda," kata Adeng (45) warga Desa Bojong Koneng, Sindangbarang, Jumat.

Pengakuan senada juga disampaikan warga lainnya yang mengaku merasa lebih tenang tinggal di luar rumah dengan mendirikan tenda seadanya untuk tempat berteduh anggota keluarga.

Menjelang malam hari warga kembali menghuni tenda-tenda darurat bantuan dari berbagai pihak.

Dua hari lalu, sebelum gempa menguncang Padang, gempa kecil sempat di rasakan warga di Cianjur bagian selatan itu.

Akibatnya ratusan orang berhamburan keluar rumah karena takut gempa akan kembali menguncang hebat.

"Sekecil apapun gempa di wilayah kami ini, membuat warga tungang langang keluar rumah. Dua hari lalu terasa getaran kecil pada malam hari dan warga berhamburan," kata Adeng.

Hingga saat ini hanya sebagian kecil warga yang baru memperbaiki rumahnya yang mengalami rusak ringan, sedangkan rumah yang rusak berat terpaksa ditinggalkan pemiliknya.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009