Istanbul (ANTARA News/AFP) - Ekonomi Amerika Latin yang babak belur oleh krisis global, berada di tengah-tengah sebuah "rebound" (berbalik naik) pada kecepatan yang berbeda-beda, dibantu oleh
membaiknya kondisi global dan harga komoditas, IMF mengatakan pada Kamis.
Dana Moneter Internasional mengatakan, perekonomian Amerika Latin dan Karibia akan berkembang pada tahun 2010 pada kecepatan rata-rata 2,9 persen.
Proyeksi dalam laporan setengah tahunan "World Economic Outlook" lebih baik daripada proyeksi pertumbuhan 1,6 persen enam bulan sebelumnya.
Namun IMF mengatakan, penurunan 2009 akan lebih dalam daripada perkiraan awal 2,5 persen, dibandingkan dengan proyeksi April 1,6 persen menurun.
"Ada indikasi bahwa pemulihan mulai berlangsung selama kuartal kedua tahun 2009, dan akan mengumpulkan kecepatan moderat dalam paruh kedua tahun ini, yang dipimpin oleh Brasil," kata IMF.
"Langkah pemulihan, bagaimanapun, tidak seragam di seluruh ekonomi. Brasil akan memimpin jalan, sebagian karena pasar domestik yang besar dan diversifikasi produk dan pasar ekspor, khususnya yang semakin meningkat link ke Asia."
IMF memproyeksikan produk domestik bruto (PDB) Brasil akan meningkat 3,5 persen pada tahun 2010 setelah kontraksi 0,7 persen pada 2009.
Negara-negara lain, seperti Meksiko mengambil pukulan lebih besar dari krisis, catat IMF.
Meksiko diperkirakan menunjukkan ekspansi 3,3 persen pada 2010 setelah penurunan menakjubkan 7,3 persen pada tahun 2009, berdasarkan proyeksi IMF.
"Meksiko -- yang paling terpukul ekonomi di Belahan Barat - akan pulih lebih lambat karena ekonomi telah mengalami penurunan tajam dalam aliran perdagangan, karena integrasi perdagangan yang tinggi, ketergantungan pada Amerika Serikat, dan ketergantungan pada ekspor manufaktur," kata laporan itu.
Laju tercepat pertumbuhan di wilayah ini akan menjadikan Peru ekspansi 5,8 persen pada tahun 2010, IMF memprediksi.
Lainnya akan tumbuh dalam berbagai langkah kecuali yang tergantung pada minyak Venezuela, yang diperkirakan kontraksi 0,4 persen pada tahun 2010 setelah penurunan 0,2 persen pada 2009.
IMF mengatakan negara-negara di kawasan yang bergantung pada minyak dan komoditas perlu berbuat lebih banyak untuk mengatasi naik turunnya pasar tersebut.
"Dalam rangka untuk meningkatkan ketahanan terhadap guncangan eksternal mendatang, eksportir minyak dan komoditas harus mempertimbangkan untuk mengembangkan atau meningkatkan kerangka kerja untuk kebijakan countercydical terkait dengan harga minyak dan komoditas, belajar dari pengalaman sukses Chili," kata IMF.
Pertumbuhan PDB Chili diproyeksikan 4,0 persen pada tahun 2010 setelah diperkirakan kontraksi 1,7 persen pada 2009. Sementara itu Argentina diperkirakan tumbuh 1,5 persen setelah penurunan 2,5 persen.
Secara keseluruhan, IMF mengatakan, kawasan ini mulai menunjukkan beberapa kebangkitan karena mulai membaiknya ekonomi global.
"Modal telah mulai mengalir lagi ke kawasan," katanya.
"Produksi industri telah meningkat banyak perekonomian, khususnya Brasil, dan kontraksi di Meksiko moderat. Rebound harga komoditi baru-baru ini juga meningkatkan prospek keseluruhan wilayah, mengingat keunggulan komoditas ekspor. Keyakinan konsumen dan bisnis telah membaik, dan penjualan ritel telah menguat." (*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009