Risiko yang sedang berlangsung terhadap pemulihan ekonomi global, terutama berkaitan dengan lonjakan baru-baru ini dalam kasus virus di AS dan China terus mendukung aksi harga (emas). Namun, kurangnya permintaan fisik kemungkinan akan melihat emas be
Chicago (ANTARA) - Emas tergelincir lagi pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), setelah data menunjukkan klaim pengangguran Amerika Serikat lebih rendah dan Beijing melaporkan wabah baru virus corona di bawah kendali, tetapi meningkatnya infeksi secara global membatasi kerugian logam safe-haven.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, melemah 4,5 dolar AS atau 0,26 persen, menjadi ditutup pada 1.731,10 dolar AS per ounce.

Emas berjangka turun tipis 0,9 dolar AS atau 0,05 persen menjadi 1.735,60 dolar AS per ounce pada Rabu (17/6), setelah terangkat 9,3 dolar AS atau 0,54 persen menjadi 1.736,50 dolar AS pada Selasa (16/6).

"Emas menyerahkan kenaikan awal karena beberapa laporan positif dari Beijing bahwa mereka telah berhasil menahan penyebaran wabah," kata Edward Moya, analis pasar senior di broker OANDA.

"Data klaim pengangguran semakin baik. Situasi ekonomi mungkin menjadi lebih baik pada akhirnya."

Klaim awal untuk tunjangan pengangguran di Amerika Serikat turun selama 11 minggu berturut-turut, mendorong klaim lebih jauh dari rekor 6,867 juta pada akhir Maret. Namun, laju pemulihan pasar tenaga kerja AS tampaknya terhenti.

Di China, kekhawatiran tentang 'gelombang kedua' pandemi agak mereda, karena seorang ahli medis mengatakan Beijing telah membawa wabah terbaru di bawah kendali.

Namun, infeksi yang terus meningkat di seluruh dunia terus mengilhami pembelian emas yang aman, mendorong logam mulia mendekati level tertinggi satu minggu di awal sesi. Daya tarik safe-haven juga membatasi penurunan emas meskipun ada saingan dari safe haven lain seperti dolar AS.

"Risiko yang sedang berlangsung terhadap pemulihan ekonomi global, terutama berkaitan dengan lonjakan baru-baru ini dalam kasus virus di AS dan China terus mendukung aksi harga (emas). Namun, kurangnya permintaan fisik kemungkinan akan melihat emas bertahan 1.700 - 1.750 dolar AS dalam jangka pendek," kelompok industri dan perdagangan logam mulia MKS PAMP mengatakan dalam sebuah catatan.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 26,7 sen atau 1,5 persen, menjadi ditutup pada 17,508 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 26 dolar AS atau 3,1 persen, menjadi menetap pada 812,2 dolar AS per ounce.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020