Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Kamis, tidak terpengaruh dengan melemahnya indeks regional. Performa saham sektor perbankan telah menahan pengaruh sentimen negatif bursa regional sehingga perdagangan hari ini ditutup menguat 10 poin.
"Naiknya saham-saham perbankan mengangkat indeks BEI, walaupun pergerakan saham terpengaruh oleh negatifnya bursa kawasan Asia," kata Analis PT Kresna Sekuritas, Gifar Indra Sakti di Jakarta, Kamis.
IHSG BEI ditutup naik 10,380 poin (0,42 persen) menjadi 2.477,917 dan indeks saham-saham unggulan (LQ45) terangkat 2,497 poin (0,52 persen) ke posisi 486,452.
Pergerakan indeks BEI pada perdagangan pekan ini menguat tipis. "Menguatnya indeks ini terjadi perputaran saham, yang sebelumnya berburu saham komoditas beralih ke sektor perbankan," kata Gifar.
"Namun yang dicemaskan adalah aksi profit taking, diharapkan tidak terjadi, karena akan mempengaruhi indeks," ujarnya.
Ia menambahkan, penguatan indeks terjadi akibat laju inflasi sesuai prediksi pasar.
Sementara itu pada beberapa bursa kawasan Asia bergerak melemah, seperti indeks Hang Seng turun 57,919 poin (0,28 persen) ke level 21.013, Nikkei-225 melemah 154,590 poin (1,53 persen) ke level 10.133, dan Straits Times juga melemah 15,310 di posisi 2.672.
Selain itu, lanjut Gifar, mata uang rupiah juga terlihat menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Sementara itu, berdasarkan data kurs transaksi Bank Indonesia (BI), rupiah sore ini berakhir menguat di posisi 9.625 per dolar AS, sedangkan pada perdagangan sebelumnya, rupiah berada di level 9.681 per dolar AS.
Frekuensi alih saham kali ini adalah 84.659 kali dengan jumlah saham yang ditransaksikan 2,853 miliar lembar dan nilai kapitalisasi Rp3,102 triliun. Sebanyak 99 saham naik, 96 saham turun dan 75 saham tidak bergerak. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009