Kuala Lumpur (ANTARA News) -Anggota organisasi wartawan se-Asean berkomitmen untuk terus memperjuangkan demokrasi dan kebebasan pers sebagai bagian dari upaya pembangunan kesejahteraan masyarakat Asean.

"Salah satu hasil pertemuan konfederasi wartawan Asean ialah kami akan terus memperjuangkan kebebasan pers di kawasan Asean," kata Sekjen CAJ (Confederation Asean Journalists), Saiful Hadi, pada pembukaan CAJ ke-16 di Kuala Lumpur, Kamis.

Upaya untuk memperjuangkan kebebasan pers itu perlu ada standardisasi misalkan tidak ada intervensi pembredelan pers, tidak ada ijin untuk penerbitan media cetak. "Perlu ada standardisasi karena hampir semua organisasi wartawan mengklaim di negaranya ada kebebasan pers, padahal sesungguhnya tidak ada," kata Saiful Hadi, yang juga direktur pemberitaan ANTARA.

CAJ perlu memiliki standar kebebasan pers sebelum melakukan promosi mengenai demokrasi dan kebebasan pers di kawasan negara-negara Asean, katanya.

Selain mengenai kebebasan pers, CAJ akan prioritas program pelatihan wartawan untuk meningkatkan profesionalisme. Selain itu CAJ juga akan memfasilitasi pertukaran wartawan Asean untuk meningkatkan saling kesepahaman di antara mereka

Pertemuan konfederasi wartawan Asean yang dibuka oleh Menteri Perburuhan Malaysia Dr Subramaniam itu diikiti oleh 7 negara anggota Asean, yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Laos, Vietnam, sedangkan tiga negara lainnya tidak ikut serta yakni Myanmar, Brunei, dan Kamboja.

Sementara itu, Subramaniam mengatakan, kebebasan pers merupakan ciri dari rakyat dan negara yang demokrasi. "Oleh sebab itu, pemerintah dan insan pers itu sendiri wajib memperjuangkan kebebasan pers di negara masing-masing," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009