“Saya yakin pasti rame. Saya sudah menyusun desain kawasan tersebut, termasuk Bale Agung menjadi cagar budaya,” jelasnya.
Singaraja (ANTARA) - Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana memantapkan rencana pembangunan "Soekarno Heritage" di kawasan Kota Singaraja dengan membentuk Tim Ahli Cagar Budaya.
“Kami akan membentuk Tim Ahli Cagar Budaya, khususnya untuk objek yang ada di rumah Ni Nyoman Rai Srimben (ibunda Soekarno) di lingkungan Bale Agung, Kelurahan Paket Agung, Singaraja,” kata Bupati Suradnyana di Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali, Kamis.
Bupati menjelaskan pembentukan kawasan "Soekarno Heritage" di Kota Singaraja sebagai bahan pengajaran sejarah. Pembuatan kawasan itu juga sebagai penguatan pengetahuan akan ajaran-ajaran Bung Karno.
Selain sisi sejarah, juga diharapkan untuk memberikan manfaat ekonomi. Jika kawasan heritage ini terwujud, akan ditulis dalam buku sejarah bahwa ibunya Bung Karno dari Buleleng. Bahwa ada pementasan tentang Raden Sukemi dan Soekarno di Wantilan. Tentunya semua upaya ini perlu dukungan dari masyarakat luas, termasuk dari keluarga Bale Agung.
“Saya yakin pasti rame. Saya sudah menyusun desain kawasan tersebut, termasuk Bale Agung menjadi cagar budaya,” jelasnya.
Baca juga: Tiga negara perwakilan UNESCO akan meriahkan PKB Buleleng 2020
Tim Ahli Cagar Budaya juga dibentuk sesuai dengan masukan yang diberikan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Bali. Nanti, tim ahli akan diatur apa yang dilakukan dan siapa yang melakukan, termasuk manfaat apa yang didapat, baik itu manfaat untuk bangsa ini secara keseluruhan maupun manfaat untuk keluarga di Bale Agung.
"Termasuk juga manfaat apa yang didapatkan oleh masyarakat Buleleng secara ekonomi. Ada tiga manfaat yang harus dijabarkan. “Penjabarannya harus detail agar jelas,” ujar Bupati Suradnyana.
Sementara itu, Kepala BPCB Bali, Dra. Ni Komang Aniek Purniti, M.Si menyebutkan pihak BPCB Bali sebelumnya telah melakukan berbagai kegiatan terkait rumah ibunda Bung Karno di Bale Agung. Pihaknya telah melakukan inventarisasi dan studi terhadap salah satu bangunan di Bale Agung yang memiliki nilai penting terkait sejarah Bung Karno.
“Kami telah melakukan itu dan menyusun berbagai program nantinya. Namun karena adanya pandemi COVID-19, maka program tersebut dibatalkan. Termasuk rekomendasi agar segera dilakukan pemugaran,” katanya.
Ia menambahkan akan mengoordinasikan dengan Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng untuk pembentukan Tim Ahli Cagar Budaya. Ini menjadi penting karena belum ditetapkan sebagai cagar budaya.
Untuk bisa merumuskan dan mengusulkan Bale Agung dan sekitarnya menjadi cagar budaya, maka Kabupaten Buleleng akan segera membentuk Tim Ahli Cagar Budaya.
Baca juga: Buleleng promosikan wisata bahari lewat Aksi Seni Tejakula
Pewarta: Naufal Fikri Yusuf/Made Adnyana
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020