"Pancasila sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD 1945, harus terus dibumikan bagi peningkatan kedaulatan dan keberdikarian bangsa, serta bertindak ke luar secara aktif dalam membangun peradaban dunia," kata Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, melalui pernyataan tertulisnya, Kamis.
Menurut Hasto Kristiyanto, PDI Perjuangan memiliki sikap terus mendorong pelaksanaan politik luar negeri bebas aktif yang berpihak pada perdamaian dunia, guna menghapus berbagai bentuk penjajahan yang tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
"Dunia saat ini sedang menghadapi krisis dan ketegangan," katanya.
Baca juga: Indonesia-UEA ingin ketegangan politik di Timur Tengah segera mereda
Ketegangan yang terjadi saat ini, misalnya ketegangan di Timur Tengah seperti persoalan di Yaman, Suriah, Irak, antara Arab Saudi dan Turki. Ketegangan lainnya seperti persoalan di Laut China Selatan, konflik perbatasan Tiongkok dengan India, serta berbagai persoalan di Afrika dan Amerika Latin.
Menurut Hasto Kristiyanto, dalam menyikapi ketegangan di sejumlah belahan dunia tersebut, diperlukan kepemimpinan Indonesia, seperti ketika bangsa ini menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika, Gerakan Non Blok, serta "Conference of the New Emerging Forces".
"Itulah 'outward looking' yang menunjukkan spirit kepemimpinan Indonesia, karena cara pandang Pancasila sebagai ideologi dunia," katanya.
Namun saat ini, kata Hasto, energi bangsa banyak terkuras ke dalam penuh hiruk-pikuk tentang siapa dapat apa.
"Maka saatnya energi positif bangsa harus digelorakan, dan berbagai persoalan dalam negeri secepatnya diselesaikan, agar Indonesia bisa kembali menjalankan tanggung jawabnya melalui sikap 'outward looking' tersebut," katanya.
Hasto menilai Indonesia saat ini, di tengah berbagai sikap dan tindakan elite yang terlalu melihat ke dalam, energi bangsa terkuras, dan melupakan tanggung jawab Indonesia bagi dunia.
Baca juga: Raja Yordania peringatkan pencaplokan Israel ancam stabilitas kawasan
"Lihat saja persoalan Palestina. Kini ada proposal baru untuk memindahkan ibu kota Palestina ke Abu Dis, menggantikan Yerusalem," katanya.
Hasto menegaskan PDI Perjuangan tidak setuju dengan usulan tersebut karena menghadirkan bentuk ketidakadilan baru.
"Sikap PDI Perjuangan, konsisten dengan apa yang sudah diperjuangkan Bung Karno untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina yang sebenar-benarnya sebagai buah dari spirit Dasa Sila Bandung," katanya.
PDI Perjuangan, katanya, berpandangan saat ini adalah saatnya untuk mengedepankan energi positif bangsa Indonesia.
"Pancasila sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD 1945, harus dibumikan bagi peningkatan kedaulatan dan keberdikarian bangsa, serta bertindak keluar secara aktif dalam membangun peradaban dunia," katanya.
Baca juga: Israel bangun jalan di Yerusalem di tengah rencana aneksasi Tepi Barat
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2020