Dalam diskusi daring, Kamis, salah satu pionir travel blogger di Indonesia ini mengatakan pembatasan wilayah selama pandemi merupakan durasi terlama dirinya berdiam diri di rumah tanpa jalan-jalan seumur hidupnya.
"Biasanya seminggu sekali cabut kemana, sekarang empat bulan enggak kemana-mana, berat sih," tutur Trinity.
Pandemi menghantam industri pariwisata yang berhubungan dengan pekerjaan Trinity sebagai "tukang jalan-jalan". Otomatis, pemasukannya pun terhenti karena negara menutup perbatasan dan maskapai penerbangan tak bisa beroperasi.
Baca juga: Tips berwisata ala Trinity
Baca juga: 13 tahun menulis untuk travel, Trinity alami banyak perubahan
"Begitu mereka berhenti aku enggak ada job. Selama PSBB (pembatasan wilayah berskala besar), untuk membuat waras diri, aku makan dan nonton," ungkap Trinity.
Hikmah lain yang bisa ia dapat dari waktu luang selama berdiam diri di rumah adalah kesempatan untuk merampungkan tulisan-tulisan yang belum selesai.
"Harus produktif kan, jadi bisa menyelesaikan buku-buku yang tertunda," katanya.
Dalam akun Instagram, Trinity mengungkapkan ia mengikuti dua kursus menulis daring selama berada di rumah.
"Sebagai penulis otodidak, kursus ini membuat saya sadar bahwa banyak hal yang saya tidak tahu teorinya, bahkan kadang bikin bingung. Tapi belajar/sekolah/kursus itu tidak pernah ada mudaratnya karena pasti kita dapat pengetahuan dan ide baru," tulis Trinity.
Awal 2019, Trinity mengakhiri seri "The Naked Traveler" yang berisi kisah-kisahnya melancong ke berbagai negara, dibalut bahasa santai dan populer.
Baca juga: Film "Trinity Traveler", tentang cinta dan impian
Baca juga: Dari Peru, Trinity "Naked Traveler" siapkan karya baru
Baca juga: "The Naked Traveler" berakhir, Trinity sedih tinggalkan penggemar setia
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020