"Kalau sebelum pandemi yang besar itu plastik. Tapi semasa pandemi ini ada kategori baru yang di tahun 2016 tidak ada sekarang ada, itu adalah APD...,"Jakarta (ANTARA) - Tim peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menemukan perubahan komposisi sampah yang masuk ke Teluk Jakarta saat pandemi COVID-19 dengan adanya sampah dari alat pelindung diri (APD) seperti masker dan pelindung wajah.
Tim teliti sampah LIPI melakukan studi di dua muara sungai di Jakarta selama pandemi COVID-19 yaitu di Cilincing dan Marunda yang menemukan jumlah sampah mengalami sedikit peningkatan tapi berat sampahnya berkurang, kata salah satu anggota tim peneliti Intan Suci Nurhati dalam diskusi online di Jakarta, Kamis.
"Kalau sebelum pandemi yang besar itu plastik. Tapi semasa pandemi ini ada kategori baru yang di tahun 2016 tidak ada sekarang ada, itu adalah APD," kata peneliti dari Pusat Penelitian Oseanografi LIPI itu dalam diskusi yang diselenggarakan oleh Greenpeace Indonesia.
Baca juga: Sampah yang masuk ke Teluk Jakarta dominan plastik, utamanya styrofoam
Baca juga: Setiap hari, 8,32 ton sampah masuk Teluk Jakarta
Sebelumnya, tim LIPI itu telah melakukan penelitian di sembilan muara sungai di daerah Jakarta, Tangerang dan Bekasi pada 2016 termasuk di Cilincing dan Marunda. Dalam penelitian pada 2016, ditemukan bahwa plastik adalah jenis sampah yang paling banyak masuk ke Teluk Jakarta sebesar 59 persen dari total sampah dengan kebanyakan berupa stryfoam.
Dalam perbandingan komposisi sampah di dua area tersebut selama periode Maret-April 2016 dan 2020 terlihat plastik masih mendominasi jenis sampah yang ditemukan. Tapi, pada 2020 sampah jenis APD mulai ditemukan.
"Jadi APD itu dulu tidak kami temukan tapi sekarang masker baik plastik maupun fabric (kain), hazmat, face shield itu malah menjadi 16 persen dari sampah plastik yang kami temukan. Yang tadinya nol jadi 16 persen," kata dia.
Berdasarkan studi itu Intan menegaskan terjadi cukup lonjakan komposisi APD sebagai sampah yang masuk ke Teluk Jakarta dalam masa pandemi. Dia menegaskan itu adalah data yang ada didapat di lapangan dengan sumber sampah APD Itu adalah manusia yang berada di daerah Jakarta dan sekitarnya.
Baca juga: Peningkatan APD di masyarakat, waspadai jumlah sampah berbahaya
Baca juga: Sudin LH Jaksel sediakan 18 penampungan khusus sampah APD
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020