Banda Aceh (ANTARA News) - Gubernur Provinsi Aceh, Irwandi Yusuf, berencana mengunjungi beberapa negara dan bertemu para kepala negara tersebut untuk membicarakan sejumlah kerjasama.
"Kunjungan ini untuk kebaikan masyarakat Aceh, dan diharapkan dapat menghasilkan berbagai kerjasama maupun bantuan," kata Gubernur saat menjelaskan rencana kunjungannya kepada anggota dewan periode 2009-2014 yang baru diambil sumpahnya di Banda Aceh, Rabu.
Gubernur akan mengunjungi sejumlah negara, yakni ke California, Amerika Serikat, Jepang dan China. Kunjungannya ke China untuk melihat pabrik pesawat terbang yang akan menjadi cikal bakal "Air Aceh".
Di China ia akan ditemani tim dari Trans Wisata Air (TWA). Tujuan kunjungan tersebut berkaitan dengan keinginan Pemerintah Aceh untuk mengoperasionalkan kembali pesawat "Air Aceh".
"Kita inginkan `Air Aceh` bisa beroperasi kembali sehingga tidak senasib dengan Seulawah NAD Air. Kalau memungkinkan Air Aceh bukan hanya terbang di Aceh saja, tapi bisa terbang sampai Papua," katanya.
Gubernur menekankan, dia tak ingin Air Aceh disamakan dengan Seulawah NAD Air, yang dicetus Gubernur sebelumnya yang hanya menjalani terbang perdana dan tanpa kejelasan keberadaannya hingga saat ini.
"Insya Allah, Air Aceh ke depan bisa terbang selamanya, bukan hanya terbang yang pertama dan terakhir," kata Gubernur.
Gubernur Irwandi juga menjelaskan tentang rencana kunjungannya ke Jepang. Di negara matahari terbit itu, Irwandi akan bertemu Menteri Luar Negeri Jepang Hirofumi Nakasone serta pihak JICA (Japan International Cooperation Agency).
"Jepang banyak membantu Aceh setelah musibah besar tsunami melanda daerah kita. JICA sudah bertekad tetap membantu Aceh. Karena itu, kita ingin menjemput bola serta ingin mengucapkan terima kasih kepada Jepang," katanya.
Menurut dia, Pemerintah Aceh tetap mengharapkan JICA untuk lebih banyak lagi membantu Aceh. Gubernur Aceh, diperkirakan akan berada di Jepang pada 5 Oktober. Lima hari kemudian, Irwandi akan ke China pada 10 Oktober 2009.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009