Medan (ANTARA News) - Bupati Simelue, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) Darmili harus menghubungi Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan memastikan isu tsunami yang melanda pulau itu pascagempa 7,6 skala richter menguncang Sumbar, Rabu sore.

"Malam ini baru saja bupati Simelue menelpon kami untuk memastikan tsunami di daerah itu yang katanya akan terjadi malam ini," kata Kepala Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah I Medan, Hendra Suwarta, di Medan, Rabu malam.

Dia mengatakan, pascagempa berkekuatan 7,6 SR yang terjadi pada pukul 17:16 WIB yang kemudian disusul gempa kedua dengan intensitas 6,2 SR pukul 17:38 WIB, sehingga beredar isu tsunami segera melanda Pulau Simelue.

Isu tersebut langsung cepat menyebar dikalangan masyarakat yang tinggal di pulau yang terletak di pantai barat Pulau Sumatera atau Samudera Hindia dengan jarak sekitar 150 kilometer dari lepas pantai barat Aceh.

Akibatnya, kata dia, sebagian warga "termakan" isu tersebut sehingga bersiap-siap untuk mengungsi ke dataran yang lebih tinggi sehingga bupati Suimelue gusar akan isu tersebut.

"Bupati mendapat informasi dari warga, bahwa malam ini akan terjadi tsunami dan kami menyatakan itu hanya isu. Sebab dari pantauan satelit musibah itu (tsunami) tidak akan terjadi," jelasnya.

BBMKG Wilayah I Medan juga mengimbau kepada warga di Sumbar dan provinsi lainntya yang merupakan wilayah kerja kantor itu yakni Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara dan Riau tidak mudah dengan isu tsunami pascagempa.

"Kami mengimbau warga tidak mudah percaya dengan isu-isu tsunami karena dikhawatirkan `kabar burung` itu akan dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab," ujarnya.

Sebelumnya pada Rabu, (30/9) pukul 17:16 WIB gempa berkekuatan 7,6 SR terjadi di Sumatera Barat dengan pusat gempa berada di 0,84 Lintang Selatan dan 99,65 Bujur Timur dengan kedalaman 71 km di dasar laut 57 kilometer arah barat daya Pariaman.

Gempa susulan juga terjadi di sekitar daerah itu dengan kekuatan 6,2 SR pukul 17:38 WIB berada di 0,72 Lintang Selatan dan 99,94 Bujur Timur dengan pusat gempa 110 kilometer di dasar laut pada 22 kilometer barat daya Pariaman.

Akibat peristiwa itu hingga Rabu (30/9) pukul 23:00 WIB dilaporkan sedikitnya 75 orang warga Sumbar dinyatakan tewas dan diperkirakan ratusan orang masih tertimbun reruntuhan bangunan rumah dan gedung.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009