Pekanbaru (ANTARA News) - Gempa berkekuatan 7,6 Skala Richter (SR) menyebabkan kondisi kelistrikan di Sumatra Barat (Sumbar) nyaris lumpuh akibat infrastruktur pendukung seperti gardu induk, tiang listrik hingga bangunan kantor PT PLN rusak parah.

Demikian disampaikan Manajer Teknik PT PLN Wilayah Riau-Kepri, M Shodiq, kepada ANTARA di Posko Darurat PLN Wilayah Riau di Pekanbaru, Rabu malam.

"Kerusakan paling parah terjadi di Kota Padang karena masih dalam kondisi padam. PLN Sumbar tidak bisa dihubungi semua, kecuali menggunakan radio PLN," katanya.

Berdasarkan laporan terakhir hingga pukul 21.00 WIB, ujarnya, kerusakan infrastruktur pendukung di sejumlah daerah di Sumbar belum bisa teratasi.

Sebanyak empat gardu induk (GI) dalam kondisi mati. Antara lain GI Simpang Empat, GI Maninjau, GI Pauh Limo dan GI PIP.

Kondisi penyulang di PLN Cabang Padang masih kondisi keluar seluruhnya atau padam. Selain itu, sebanyak 10 buah gardu tiang dikabarkan roboh dan jatuh ke tanah.

Gempa juga mengakibatkan gangguan di PLTA Singkarak dan PLTA Maninjau. Meski begitu, mesin PLTA Singkarak kini dalam sedang dicoba untuk dihidupkan kembali dan PLTA Maninjau hanya bisa beroperasi satu unit untuk menyalurkan daya di gardu induk.

"Sedangkan PLTU Ombilin bisa beroperasi normal," katanya.

Kerusakan juga terjadi di gedung PLN, seperti gedung P3BS yang ambles hingga satu meter. Gedung PLN Wilayah Sumbar dan PLN Cabang Padang juga rusak parah karena atapnya ambruk.

Sedangkan, kondisi empat kantor PLN yang tidak mengalami kerusakan berarti antara lain kantor PLN Cabang Payakumbuh, Cabang Belanti, Cabang Solok, dan Cabang Bukit Tinggi.

Ia menambahkan, kondisi kelistrikan di Riau masih relatif aman dan tidak ada kerusakan instalasi maupun bangunan.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009